Suasana pagi di kota suci Makkah mulai ramai sejak Rabu, ketika gelombang demi gelombang jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan menuju Padang Arafah.
Dalam suasana penuh haru dan semangat ibadah, para jemaah mengenakan pakaian ihram putih bersih, membawa tas kecil berisi keperluan pribadi, dan melangkah dengan tertib menuju bus-bus yang telah disiapkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Hari itu menandai dimulainya puncak ibadah haji tahun 1446 Hijriah, yaitu wukuf di Arafah.Â
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama (Kemenag), memastikan bahwa seluruh jemaah haji asal Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan wukuf sesuai jadwal, sebagai rukun utama dalam rangkaian haji.
Sejak pukul 07.00 waktu Arab Saudi, para jemaah mulai diberangkatkan secara bertahap dari hotel-hotel pemondokan di berbagai sektor di Mekkah.
Proses ini berlangsung dengan tertib di bawah koordinasi petugas kloter, petugas transportasi, dan petugas bimbingan ibadah.
Menurut laporan resmi dari PPIH Arab Saudi, terdapat lebih dari 240.000 jemaah Indonesia yang akan mengikuti prosesi puncak ibadah haji tahun ini.Â
Mereka diberangkatkan menggunakan ribuan armada bus yang telah disiapkan secara khusus oleh pihak maktab (pengelola layanan haji di Arab Saudi) dan pemerintah Indonesia.
Dalam keterangannya kepada media, Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut memantau langsung proses pemberangkatan jemaah di sektor Syisyah, Mekkah, menyatakan bahwa semua upaya telah dilakukan agar tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal atau kehilangan kesempatan melaksanakan wukuf.
"Kita pastikan seluruh jemaah Indonesia akan sampai di Arafah tepat waktu dan dalam kondisi yang layak. Tim dari PPIH dan petugas haji telah bekerja siang malam demi kelancaran proses ini. Wukuf adalah inti dari ibadah haji, maka tidak boleh ada jemaah yang terlewat," tegas Menag.