"Saya sejak mahasiswa sudah mencintai dunia menulis. Bagi saya, menulis adalah jalan dakwah, jalan transformasi sosial. Karena itu saya sangat menghargai mereka yang menggunakan pena dan kata-kata untuk menyebarkan kedamaian dan pengetahuan," ungkapnya.
Nasaruddin menilai bahwa wartawan memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kolektif umat.Â
Dalam konteks haji, pemberitaan yang informatif dan konstruktif sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sekaligus mendorong transparansi dalam tata kelola penyelenggaraan ibadah tersebut.
Kesimpulan dari pandangan Nasaruddin Umar adalah bahwa haji bukanlah akhir dari perjalanan spiritual, melainkan awal dari tanggung jawab sosial yang lebih besar.Â
Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama alumni haji, untuk menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
"Haji itu latihan spiritual paling lengkap. Kalau kita benar-benar memahami dan mengamalkannya, maka kita akan menjadi pribadi yang bukan hanya taat secara ritual, tapi juga peduli terhadap lingkungan, peka terhadap masalah sosial, dan cinta Tanah Air," pungkasnya.
Dalam kerangka ini, haji harus dilihat sebagai bagian dari proses nation-building.Â
Semangat yang diperoleh selama berhaji harus dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk aksi nyata: menjaga kebersihan lingkungan, membantu sesama, mengedukasi generasi muda, hingga menjaga kerukunan antarumat beragama.
Dengan posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan pengirim jemaah haji terbanyak, tanggung jawab moral dan sosial umat Islam Indonesia menjadi sangat besar.Â
Menteri Nasaruddin Umar mengajak agar haji tidak berhenti di Tanah Suci, melainkan terus mengalir menjadi kekuatan moral yang membentuk wajah Islam Indonesia: damai, inklusif, cinta Tanah Air, dan penuh empati sosial.
"Kalau kita bisa mengaktualisasikan nilai-nilai haji dalam kehidupan sehari-hari, maka Indonesia tidak hanya akan dikenal sebagai negara Muslim terbesar, tetapi juga sebagai pelopor Islam yang rahmatan lil 'alamin di dunia global," tutup beliau.