Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mata-mata di Kepala: Sindiran Halus terhadap Kultur Antikritik

31 Mei 2025   09:59 Diperbarui: 31 Mei 2025   09:59 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu bebas mengerjakan apa yang Ibu mau. Asal jangan mencampuri urusan negara."

Terdengar seperti anjuran biasa, namun sesungguhnya menyimpan kritik sosial dan politik yang tajam. 

Pernyataan ini menyiratkan bahwa kebebasan individu diberikan secara terbatas---selama tidak menyentuh ranah kekuasaan atau urusan negara. 

Di balik bentuknya yang sederhana, kalimat ini menghadirkan ironi yang kuat: kebebasan diklaim diberikan, tapi dengan syarat yang menegasikan makna kebebasan itu sendiri.

Jika ditelaah lebih dalam, kalimat tersebut mencerminkan pandangan elitis dan antikritik. 

Negara, dalam hal ini, diposisikan sebagai domain tertutup yang hanya layak disentuh oleh pihak tertentu yang dianggap punya otoritas. 

Rakyat, terlebih perempuan yang dalam kalimat ini dilambangkan oleh kata "Ibu," didorong untuk tetap berada di wilayah domestik---mengurus rumah, menjalani hidup pribadi, namun tidak perlu ikut campur dalam urusan publik atau politik. 

Pesan ini secara tidak langsung menyingkirkan warga dari diskursus kebangsaan, dan menjadikan negara sebagai entitas yang terpisah dari rakyatnya.

Lebih jauh, penggunaan kata "Ibu" memperkuat kesan bias gender dalam konteks partisipasi politik. 

Seolah-olah, ibu---yang secara historis dilekatkan pada peran domestik---tidak layak bersuara tentang negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun