Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Singkat Pergerakan Saham Unggulan di Bursa Indonesia

19 Mei 2025   18:32 Diperbarui: 19 Mei 2025   18:32 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergerakan saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini menunjukkan dinamika yang menarik, mencerminkan sentimen investor terhadap berbagai sektor ekonomi nasional. Dari pantauan terhadap sejumlah emiten favorit, terlihat bahwa sebagian besar saham mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya terkoreksi.

Saham dengan kinerja paling mencolok adalah Alamtri Resources Indonesia (ADRO.RG) yang naik sebesar 170 poin atau 7,91%, menunjukkan minat investor terhadap sektor sumber daya alam yang kembali menguat. Disusul oleh Adaro Minerals Indonesia (ADMR.RG) yang mencatatkan kenaikan 50 poin (5,26%) dan Bank Jago (ARTO.RG) dengan lonjakan 110 poin (5,64%). Ketiga saham ini menunjukkan bahwa sektor energi dan keuangan masih menjadi primadona.

Saham Aneka Tambang (ANTM.RG) juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan 80 poin (3,03%), menandakan bahwa komoditas logam masih menjadi perhatian utama di tengah ketidakpastian global. Di sisi lain, Bank Central Asia (BBCA.RG) juga menguat 200 poin (2,15%), memperlihatkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas sektor perbankan nasional.

Namun demikian, tidak semua saham mencatatkan hasil positif. Saham Amman Mineral Internasional (AMMN.RG) turun cukup tajam sebesar 125 poin atau 1,78%. Hal ini mungkin disebabkan oleh aksi ambil untung setelah reli sebelumnya atau kekhawatiran terhadap fluktuasi harga emas dan tembaga global. Koreksi juga terjadi pada Bank Negara Indonesia (BBNI.RG), Bank Rakyat Indonesia (BBRI.RG), dan Bank Tabungan Negara (BBTN.RG), meskipun dalam persentase yang lebih kecil.

Menariknya, Sumber Alfaria Trijaya (AMRT.RG) tidak mengalami perubahan harga (tetap di 2.500), mencerminkan stabilitas di sektor ritel. Ini bisa diartikan bahwa investor masih wait and see terhadap kinerja ritel, terutama dalam menghadapi tantangan daya beli masyarakat.

Secara keseluruhan, data ini memperlihatkan bahwa sektor energi, tambang, dan perbankan masih menjadi fokus utama investor. Saham-saham berkapitalisasi besar tetap menjadi pilihan karena dianggap lebih tahan terhadap gejolak pasar. Namun, investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi lanjutan dan terus memperhatikan sentimen global yang memengaruhi pasar domestik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun