Catatan waktu Marquez di FP2 benar-benar memukau: 1 menit 30,112 detik --- lebih cepat hampir tiga persepuluh detik dari rekor sebelumnya. Dalam dunia MotoGP, perbedaan waktu sebesar itu sangat besar, terutama di sirkuit yang panjangnya hanya sekitar 4,2 kilometer.
Keunggulan Marquez bukan hanya soal kecepatan satu putaran. Dalam simulasi balapan yang dilakukan tim selama sesi latihan, ia juga menunjukkan konsistensi luar biasa dengan kecepatan rata-rata yang stabil di seluruh stint. Ini memberikan sinyal kuat bahwa bukan hanya pole position yang jadi target, tetapi juga kemenangan penuh di hari Minggu.
Komentar Marquez dan Tim Ducati
Dalam wawancara setelah sesi latihan, Marquez menyampaikan rasa puasnya atas peningkatan performa motor. "Sasis baru ini memberikan saya kepercayaan diri yang belum saya rasakan selama bertahun-tahun," kata Marquez. "Saya bisa membawa motor ini masuk ke tikungan dengan presisi, dan keluar dengan stabil tanpa banyak koreksi. Ini adalah kombinasi terbaik dari kecepatan dan kontrol."
Sementara itu, kepala teknis tim Gresini Racing mengonfirmasi bahwa pengembangan sasis ini adalah hasil kolaborasi erat antara Ducati dan masukan dari para pembalap, termasuk Marquez. "Kami mendesain sasis ini untuk memberi kebebasan lebih dalam gaya berkendara. Marc adalah pembalap dengan karakter unik, dan kami senang bisa memberinya alat yang cocok," ujar sang teknisi.
Dampak Psikologis terhadap Pesaing
Dominasi Marquez di Le Mans tidak hanya berdampak teknis, tetapi juga psikologis. Para rival utamanya mulai merasakan tekanan. Francesco Bagnaia, juara bertahan MotoGP, mengakui bahwa Marquez kini benar-benar menjadi ancaman utama dalam perebutan gelar. "Kita tahu dia belum menunjukkan segalanya di seri-seri awal. Tapi jika dia sudah menemukan setelan yang pas seperti ini, maka persaingan akan jauh lebih sulit," ujar Bagnaia.
Fabio Quartararo, yang tampil di depan publik Prancis, juga menyampaikan kekhawatiran yang sama. "Marc adalah pembalap yang bisa mengubah dinamika balapan kapan saja. Jika dia merasa nyaman dengan motornya, maka kita semua harus hati-hati," katanya.
Menuju Balapan: Peluang Kemenangan Pertama
Dengan performa luar biasa selama sesi latihan, publik kini menantikan apakah Marquez mampu mengubah kecepatan di latihan menjadi kemenangan perdana bersama Ducati. Jika berhasil, itu akan menjadi kemenangan pertamanya sejak 2021 dan menjadi sinyal nyata bahwa dirinya belum habis.
Balapan di Le Mans akan menjadi ujian sesungguhnya: apakah sasis baru Ducati benar-benar memberikan keunggulan berkelanjutan, dan apakah Marquez mampu mengatasi tekanan dalam balapan penuh. Namun satu hal sudah jelas: sang juara dunia enam kali kembali ke puncak performanya, dan kejuaraan dunia 2025 kini semakin panas.