Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuanganku Lebih Mudah, Perjuanganmu Lebih Sulit": Refleksi Perkataan Bung Karno di Era Modern

7 April 2025   18:31 Diperbarui: 7 April 2025   18:31 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ir. Soekarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, pernah menyatakan, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." Kalimat ini, meskipun diucapkan di masa lalu, tetap relevan dan menggema hingga saat ini. Ia menjadi pengingat akan kompleksitas perjuangan mempertahankan dan membangun bangsa, sebuah perjuangan yang jauh lebih rumit daripada sekadar melawan penjajah.

 

Perjuangan fisik melawan penjajah, seperti yang dialami Bung Karno dan para pejuang kemerdekaan, memiliki musuh yang jelas: penjajah asing. Tujuannya pun relatif sederhana: meraih kemerdekaan dan kedaulatan. Meskipun penuh pengorbanan dan tantangan, garis besar perjuangannya terarah dan terukur. Ada musuh yang nyata untuk dilawan, dan kemenangan didefinisikan dengan jelas yaitu kemerdekaan.

 

Namun, perjuangan di era pasca-kemerdekaan, sebagaimana yang diisyaratkan Bung Karno, jauh lebih kompleks. Musuh bukan lagi entitas asing yang mudah diidentifikasi, melainkan bisa berasal dari dalam bangsa sendiri. Bentuk perjuangannya pun beragam, mulai dari melawan korupsi, mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, hingga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah perbedaan ideologi dan kepentingan.

 

Tantangan-tantangan ini seringkali lebih sulit diatasi daripada melawan penjajah. Korupsi, misalnya, merupakan musuh yang tak kasat mata, bersembunyi di balik sistem dan birokrasi. Ia menggerogoti sendi-sendi negara dan merugikan rakyat secara luas. Kesenjangan sosial dan ekonomi juga menciptakan perpecahan dan konflik di tengah masyarakat. Perbedaan ideologi dan kepentingan dapat memicu perselisihan dan bahkan konflik horizontal yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan perjuangan yang lebih cerdas, lebih terencana, dan lebih kolaboratif. Kita membutuhkan pemimpin yang berintegritas, yang mampu mengayomi seluruh rakyat tanpa memandang perbedaan. Kita juga membutuhkan masyarakat yang kritis, yang berani melawan ketidakadilan dan korupsi. Yang terpenting, kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala perbedaan.

 

Pesan Bung Karno tersebut bukan sekadar peringatan, melainkan ajakan untuk terus berjuang, untuk terus membangun bangsa Indonesia yang lebih baik. Perjuangan ini membutuhkan komitmen, keberanian, dan kebersamaan dari seluruh elemen bangsa. Hanya dengan demikian, kita dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya, yaitu Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat. Perjuangan ini, meski lebih sulit, tetap harus kita hadapi dengan semangat juang yang tak pernah padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun