Mohon tunggu...
Hariyanto Imadha
Hariyanto Imadha Mohon Tunggu... wiraswasta -

A.Alumni: 1.Fakultas Ekonomi,Universitas Trisakti Jakarta 2.Akademi Bahasa Asing "Jakarta" 3.Fakultas Sastra, Universitas Indonesia,Jakarta. B.Pernah kuliah di: 1.Fakultas Hukum Extension,UI 2.Fakultas MIPA,Universitas Terbuka 3.Fakultas Filsafat UGM C.Aktivitas: 1.Pengamat perilaku sejak 1973 2.Penulis kritik pencerahan sejak 1973

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik: Enam Kegagalan Jokowi dan 21 Kegagalan Foke

8 September 2012   20:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:44 3620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

WAKIL Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menilai ada enam kegagalan Jokowi dalam memimpin Kota Solo. Yaitu:(1).Gagal mengatasi banjir.Bahkan rumah Jokowi sendiri kena banjir. (2).Gagal mengatasi kemacetan di Solo karena tak punya konsep transportasi,(3). Jokoki terlilit kasus dugaan manipulasi perjalanan dinas pemerintah kota Solo,(4). Kegagal keempat adalah pembangunan Gapura Makutha di Kota Solo tidak kunjung selesai dan terbengkalai selama 1,5 tahun.(5). belum ada solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah sampah, dan (6).Gagal mengatasi kemiskinan. (Sumber).

Itu pendapat Marzuki Alie tentang Jokowi. Terlepas benar tidaknya pendapatnya, lantas, bagaimana dengan Foke? Penulis melihat bahwa Foke memiliki lebih banyak kegagalan. Antara lain,(1).Gagal mengatasi kemacetan,(2).Gagal mengatasi banjir,(3).Gagal mengatasi kebakaran,(4).Gagal mengatasi premanisme,(5).Gagal mengatasi anarkisme,(6).Gagal mengatasi tawuran antarpelajar,(7).Gagal mengatasi geng motor,(8).Gagal mengatasi keamanan dan ketertiban ,terutama perampokan di beberapa mini market,(8).Gagal membangun monorail,(9).Gagal mengatasi sampah,(10).Gagal menjalin kerjasama dengan wakilnya,(11).

Bahkan Faisal Basri dan Alex Noerdin pada kampanye putaran pertama mengatakan:(12).Gagal menambah busway. Gubernur sebelumnya, bisa menyelesaikan 10 koridor dalam waktu 3,5 tahun, tapi di era Gubernur yang sekarang, satu koridor memakan waktu 5 tahun.(13). Gagal memberikan layanan lalu lintas bagi masyarakat menengah ke bawah. Pembangunan jalan tol atau jalan layang di dalam kota selama ini hanya akan memperkaya kontraktor. Selain itu, penambahan jalan layang atau tol dalam kota hanya akan menjadi fasilitas dan memanjakan orang kaya saja,(14).Gagal memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. diskriminasi terhadap orang miskin ini sangat mencolok,"Untuk kepentingan orang kaya sangat mudah prosesnya, tapi untuk orang miskin prosedurnya sangat berbelit-belit. Untuk berobat bagi orang miskin harus punya cap macam-macam. Ada cap Surat Keterangan Tidak Mampu, ada cap Keluarga Miskin, ditambah lagi dengan pelayanannya di rumah sakit yang sangat mengenaskan.(Sumber no.12,13 dan 14).

Bahkan Direktur Eksekutif Interindo, Nayawan Persada, memaparkan ada delapan poin kegagalan Foke dalam memimpin Jakarta. Di antaranya:(15).Gagal melakukan penataan kota. penataan kota. Sebanyak 49,2 persen responden juga tidak puas dengan kerja Foke. Sebagai wilayah pencontohan tata kota, dikatakan Nayawan, tata kota Jakarta makin semerawut. "Terutama wilayah-wilayah bantaran kali dan wilayah padat penduduk,(16).Gagal mengikis kemiskinan (Sumber:).

Bahkan penulis bisa ditambahkan,(17).Gagal membangun pasar tradisional karena memberi izin banyak mal ( tercatat 130 mal), (18).Gagal merevitilisasi kopaja dan metromini. Akibatnya semua angkutan umum, udah ga layak pakai semua,(19).Gagal menertibkan PKL,(20).Gagal membangun rusun untuk warga golongan menengah ke bawah karena teralu banyak memberi izin pembangunan apartemen.(21). menyediakan pendidikan gratis bagi semua anak Jakarta (banyak yg putus sekolah). Dan masih ada beberapa kegagalan lainnya. Bahkan pada kampanye putaran pertama, Hidayat Nuwahid menyindir Foke yang dilaporkan ke KPK karena diduga terlibat kasus korupsi (Sumber). Benar tidaknya informasi di atas, tentu masyarakat DKI Jakarta lebih tahu. (Hariyanto Imadha).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun