Mohon tunggu...
Hari Susanto
Hari Susanto Mohon Tunggu... -

Seorang Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koruptor Pengkhianat Bangsa! - Sebuah Kritikan atas Kunjungan Wakil Ketua DPR-RI ke LP Sukamiskin

18 Juni 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:49 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada yang menggelitik perasaan saya dengan pernyataan pak Priyo Budi Santoso (PBS) pada acara ILC di TVOne beberapa waktu yang lalu. Ybs mengatakan bahwa tujuannya mengunjungi LP Sukamiskin karena 'tiba'tiba' tahu bahwa hari itu adalah hari kelahiran Pancasila sehingga merasa perlu memberi simpati kepada para penghuni LP yang sebagian besar adalah para KORUPTOR.

Saya tidak menyalahkan perasaan simpati yang ditunjukkan, namun yang menggelitik perasaan adalah kenapa harus ke LP Sukamiskin? Kenapa harus mengunjungi para koruptor?.  Apakah pak PBS ini tidak mengerti dengan perasaan rakyat Indonesia yang sudah sangat geram/muak dengan perilaku korupsi yang terjadi di negara ini?. Sekali lagi kenapa harus para koruptor yang diberi simpati?. Kenapa perasaan simpati itu tidak diberikan, misalnya dengan mengunjungi panti-panti asuhan, panti jompo, atau daerah-daerah lain yang masih butuh perhatian dari para pengambil kebijakan. Apalagi pernyataan pak PBS yang mengatakan bahwa bagaimanapun orang-orang yang ditahan ini (dan pastinya KORUPTOR) adalah mantan pejabat dan rekan separtainya yang tidak boleh dilupakan. Pernyataan ini sangat menunjukkan ketidakpekaan ybs dengan semangat pemberantasan korupsi saat ini.

Bagi saya, dan mungkin sebagian besar rakyat Indonesia, sudah sangat muak dengan perilaku koruptor dan sekali mereka menjadi koruptor, maka mereka adalah sampah masyarakat dan pengkhianat bangsa yang telah menyakiti hati jutaan rakyat!. Koruptor tidak perlu diberi simpati, berilah simpati kepada jutaan rakyat yang untuk makan sehari saja harus berjuang mati-matian!.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun