Mohon tunggu...
Haris Budi Kuncahyo
Haris Budi Kuncahyo Mohon Tunggu... Konsultan - Spiritual, Peneliti dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat

Mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Genealogis Kader GMNI: Merawat Dialektika, Memperkuat Trisakti

12 Desember 2019   01:27 Diperbarui: 12 Desember 2019   01:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperkuat harapan tersebut, silabus kaderisasi yang diharapkan menjadi epistema bagi jalan perjuangan sebagai pedoman, rujukan sekaligus peraturan organisasi maupun juklak dan juknisnya semya syarat secara genealogis bertumpu pada Gotong Royong pergerakan yang di dasari oleh Trisakti Bung Karno.

Mungkin dengan deskripsi kritis bagi kita dengan meminjam pemikiran Filsuf Perancis Michel Foucault melalui Genealoginya dan Bung Karno dengan Gotong Royong serta Trisaktinya akan mempertegas substansi dan aplikasi kurikulum kaderisasi menjadi optimal terutama bagi upaya memperkuat Ajaran Marhaenisme secara hermeunetis.

Sebagai epilog dari penjelasan saya adalah, mengapa dialektika tetap dirawat agar Trisakti kuat ? Sebab GMNI adalah Wadah Besar bagi bertemunya lintas Kepercayaan, Suku, Agama, Ras, Warna Kulit, Seni, Tradisi dan Kepulauan. GMNI merupakan miniatur Nusantara, wahana mewujudkan kader kader negarawan. Sehingga GMNI untuk membawa para eksponen eksponen nya bebas memilih parpol, profesionalisme maupun agama dan kepercayaan nya. Kader GMNI inklusif, dan GMNI merupakan komunitas aplikatif bagi penerapan Sila Sila dari Lima Sila dalam Ideologi NKRI yaitu Pancasila.

Selamat Berfikir, Selamat Berjuang bagi Kepengurusan Baru DPP GMNI hasil Konggres XXI di Ambon, semoga sikap genealogis tidak terlupakan. Maka GMNI perlu bergerak taktis, tetapi jangan meninggalkan pemikiran filosofis sebab setiap kenyataan sebagai kesempatan atau tantangan tidak bisa difahami hitam putih, salah benar, untung rugi. Kader GMNI ke depan harus mampu melakukan perubahan dengan berbekal spiritualitas Pancasila yang tidak melupakan Ajaran Marhaenisme Bung Karno, yaitu tidak kompromi dengan segala bentuk penjajahan dan mendukung kemanusiaan universal. Ikut memotivasi, terimakasih.

Haris Budi Kuncahyo, S.Ag.M.Si., Pendiri GMNI UIN Malang Tahun 1995. Sedang menempuh Program Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang 2019-2021.

Pengurus IKA GMNI Malang-Batu menyusun Desain Pemberdayaan Kader GMNI di Padepokan Glugu Tinatar, Landungsari, Dau, Senin 9 Des 2019.
Pengurus IKA GMNI Malang-Batu menyusun Desain Pemberdayaan Kader GMNI di Padepokan Glugu Tinatar, Landungsari, Dau, Senin 9 Des 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun