Mohon tunggu...
Hari Satiman
Hari Satiman Mohon Tunggu... -

lelaki biasa, suka ternak teri (anter anak anter istri).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gara-gara AirAsia Kami Bisa ke Melaka

23 Agustus 2014   08:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:47 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1408731205925208494
1408731205925208494

Wajah anak saya yang kedua berbinar-binar. Dia kelihatan bahagia sekali. Duduk di samping saya, di sebelah kiri, dekat jendela di pesawat AirAsia. Untuk kedua kalinya dia naik pesawat, sesuatu yang belum pernah saya alami ketika seumuran dirinya di masa lalu. Begitu duduk yang dilakukan adalah menyambar flight magazine AirAsia.

Lala, begitu saya memanggil, melihat halaman majalah itu dengan perlahan. Mengamati gambar atau foto-foto indah yang tercetak di kertas mengilap. "Yah, setelah dari Melaka, kita harus ke sini ya," katanya sambil menunjuk gambar 'Singa yang mengeluarkan air dari mulutnya'.

Sekali lagi saya hanya tersenyum. Dalam hati saya menjawab, pasti ke sana, kalau bisa mendapat promo tiket AirAsia lagi. Bak sebuah mimpi, untuk kali pertama, saya dapat membawa keluarga, istri dan dua anak saya melakukan perjalanan ke luar negeri. Bukan dengan cara mewah tapi cukup 'backpackeran' saja.

Keputusan 'backpacker' mendapat persetujuan istri. Selain menyesuaikan budget, kami berdua memang sepakat, pergi ke luar negeri bukan untuk senang-senang saja, tapi memberikan pembelajaran kepada anak-anak kami. Pergi ke tanah seberang kami yakini menambah pengetahuan dan membuka hati anak-anak terhadap banyak hal.

Kebetulan, saya yang paling sering berburu tiket murah. Sebelum pergi ke Melaka bersama keluarga, AirAsia telah menerbangkan saya ke Kuala Lumpur bersama istri pada Juli 2012, lalu ke Bangkok ketika saya melakukan solo travelling pada Juli 2013. Syukurlah, pada akhir tahun 2013, saya menempukan promo Rp 0 (n0l)  untuk rute Surabaya-Johor Bahru.

Tanpa pikir panjang saya melakukan booking pesawat. Masalah muncul, kapan kembali ke Surabaya? Karena anak-anak dan istri sudah harus masuk sekolah lagi pada minggu pertama Januari 2014. Mestinya saya bisa mendapatkan Rp 0 (nol), untuk rute Kuala Lumpur-Surabaya, tapi itu sudah di atas tanggal 6 Januari 2014.

Sesudah diskusi dengan istri, akhirnya disepakati, kami berangkat 31 Desember 2013 dan pulang 4 Januari 2014. Untuk keberangkatan, kami menggunakan promo tiket AirAsia, tapi pulangnya saya memilih rute Kuala Lumpur-Solo, yang waktu itu, harga tiketnya sekitar RM 149. Kenapa Solo? Sebelum pulang Surabaya, kami mampir dulu ke Yogyakarta, tempat kelahiran saya.

Penerbangan AirAsia malam itu berjalan lancar. Pesawat mendarat mulus di Senai Airport. Kami mengambil taksi bandara menuju hotel yang sudah kami pesan secara online. Sopirnya ramah sekali. "Awak sudah benar pilih taksi ini, jangan yang itu, itu taksi haram," tutur sang sopir yang mengerti betul arah menuju hotel.

Kami menginap semalam saja, karena pagi hari sudah harus ke Terminal Bus Larkin untuk menuju Melaka. Harga tiket tidak mahal untuk ukuran kantong kami. Johor Bahru ke Melaka hanya sekitar 2,5 jam. Tapi kami masih harus berganti bus kota nomor 17 untuk mencapai kota Melaka.  Di terminal, istri menyempatkan membeli rujak, sayang rasanya tidak selezat rujak ketika kami berdua mengunjungi Ipoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun