Disiplin Diri pada Layanan Bimbingan dan Konseling

Disiplin merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan dan kepatuhan dalam suatu, jika siswa tidak patuh pada peraturan dapat dikatakan siswa tersebut tidak disiplin. Pada kondisi sekarang khususnya remaja yang duduk di Sekolah Menengah Kejuruan perlu memiliki kedisiplinan diri yang tinggi agar mampu bersaing dengan lulusan lain dalam dunia kerja maupun dalam dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi. 

Dalam hasil pengamatan observasi baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah banyak temuan yang menerangkan bahwa masih banyak siswa yang kurang memiliki disiplin diri. Siswa sering tidak patuh dalam mentaati tatatertib sekolah mulai dari jarang masuk sekolah, terlambat sekolah hingga telat dalam mengumpulkan tugas.  Hal ini menjadi problem yang harus dicari sebab akibatnya kenapa hal tersebut sering terjadi pada siswa .

Tujuan dari layanan bimbingan konseling itu sendiri adalah membantu siswa dalam menangani masalah sehinga siswa dapat mencapai aspek perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan, serta terpecahnya masalah masalah yang terjadi pada diri siswa (konseli), mengedepankan agar siswa mampu memahami pengertian dan pentingnya disiplin hingga dapat mengembangakan disiplin diri dalam kehidupan sehari hari.

Memahami perilaku dan teknik-teknik konseling pada siswa disekolah merupakan fungsi dari seorang guru bimbingan konseling. Fungsi lain guru bimbingan konseling di sekolah menjadi motivator bagi siswa untuk meningkatkan semangat belajar dan memberikan gambaran gambaran mengenai masa depannya.

Pemberian layanan bimbingan konseling dengan metode dan teknik Problem Solving  menjadi salah satu cara yang tepat ketika dalam menangani permasalahan siswa pada seputar kedisiplinan. Siswa mencoba untuk mencari faktor penyebab kenapa ia ketidakdisiplin serta akibat dari seringnya melakukan ketidakdisiplinan sehingga  siswa mampu belajar menemukan solusinya, mampu membayangkan situasi  rekaan  dan  mencoba  mengolahnya dengan  pemikiran  logis,  dan  memungkinkan  siswa trampil dalam menentukan penyelesaian masalahnya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. 

Siswa dalam memecahkan permasalahan yang dialami  mampu  membentuk suatu  konsep pemikiran positif yang dapat dijadikan sebagai suatu patokan dalam membangun kemampuan penyesuaian dirinya dengan baik. Teknik problem solving atau pemecahan masalah ini digunakan dengan tujuan untuk menuntun siswa pada proses berpikir kritis, berpikir analitis, berpikir reflektif, pengembangan daya nalar pada proses cara-cara pemecahan masalah, dan mampu mengambil keputusan secara tepat bagi dirinya. Siswa menjadi belajar untuk menghargai waktu karena hal itu menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan semangat belajar dan tidak menunda nunda kesempatan untuk belajar, siswa mampu mengefisienkan waktu sehingga setiap detik dalam hidupnya tidak ada yang terbuang sia-sia. Siswa mampu melihat semua sisi dalam mengenai skala prioritas siswa tidak perlu menghapus waktu bermain namun siswa dapat menyusun prioritas agar belajar dan bermain tetap dapat dilakukan dalam satu hari secara seimbang dan tanpa beban.

Hal ini menjadi jelas bahwa Disiplin diri berperan penting dalam membentuk individu yang unggul, sehingga siswa perlu mengerti pentingnya memiliki disiplin diri, karena a. Dengan disiplin akan mendorong siswa berhasil dalam belajarnya, sebaliknya siswa yang sering melanggar ketentuan sekolah akan menghambar optimalisasi potensi dan prestasinya. b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran sebab disiplin memberi dukungan yang menciptakan ketenangan dan tertib pada proses pembelajaran, c. Orangtua senantiasa berharap di sekolah anak anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, d. Menjadi jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika mereka bekerja.

Peran orang tua juga menjadi sangat penting dan dibutuhkan untuk membentuk disiplin. Pembentukan kedisiplinan dimulai dari hal hal kecil seperti bangun lebih pagi, membuat jadwal pelajaran, membantu orang tua dirumah. Pembiasaan siswa dirumah, sehingga belajar disiplin sejak dini sangat penting dilakukan, agar siswa memiliki kecakapan hidup, salah satunya dalam wujud kemampuan disiplin tinggi dalam hidup, karena dengan disiplin ia akan mencapai masa depan terbaik.

Sebenarnya, sangat rugi bagi orang yang tidak dapat menerapkan disiplin dirinya, karena sudah tentu ia tidak mampu melakukan yang terbaik dalam setiap tugas yang ada, misalnya saja sebagai siswa, tanpa disiplin ia tidak dapat memenuhi kewajibannya menjadi siswa yang baik sesuai peraturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah, kelak ketika ia masuk dunia kerja, ia akan kesulitan beradaptasi dengan budaya baru dan tidak dapat mengatasi tekanan kerja sesuai job deskripsi yang diembannya. Oleh karena itulah diharapkan mulai dari lingkungan keluarga dan sekolah sama-sama bekerja keras menanamkan kedisiplinan pada generasi penerus kita agar mereka mampu menerapkan disiplin tinggi dalam kesehariannya, dan hal tersebut secara sederhana dapat dilihat mulai dari ketaatan siswa pada peraturan dan hasil belajar yang didapatkannya, bisa berupa nilai akademik yang baik, sikap dan tutur kata yang baik serta kemampuannya dalam berinteraksi harmonis pada semua orang.