Jika kita bisa memenuhi apa yang mereka butuhkan, tentu akan memacu mereka untuk semakin membelanjakan dollarnya dan malah menguntungkan bagi warga sekitar, entah itu Bali, Toraja, Toba, Papua, dan lainnya.
Wisata halal adalah cara kita berstrategi, bagaimana caranya dunia wisata kita semakin dipenuhi pelancong, dan kita bisa menarik keuntungan makin besar.
Seperti yang pernah ditanyakan seorang teman saya, "Kalau wisata halal dikembangkan, lalu bagaimana kalau kita yang non muslim minta supaya ada wisata haram juga di daerah mayoritas muslim?"
Buat saya sendiri tidak ada masalah dengan itu, jika maksud dari wisata haram ini adalah penyediaan alkohol atau makanan yang tidak halal.
Boleh saja di daerah mayoritas muslim yang memang khusus untuk kawasan wisata, dibuat spot terpisah yang isinya bar dan karaoke yang menyediakan makanan dan minuman tidak halal.
Tentunya dengan pengawasan KTP agar yang di bawah umur tidak masuk dan salah guna.