Kesedihan itu mengikuti hatiku melangkah Â
Meski aku coba menghindarinya
Bagaimana ia tertarik padaku?
Pertanyaan ini membentur tebing ragu
Menyingkir, ia tak mau
semakin berusaha kubuang menjauh Â
ia semakin melekat seperti benalu
menggelayut manja, lekang tak mau
Ada nada-nada sumbang keluar dari mulutnya
aku ingin bersuara, justru api yang ada
ia kini berani mengaturku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!