Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lei si Lumba-lumba Kecil Karya Dian Chandra

26 Agustus 2023   22:48 Diperbarui: 26 Agustus 2023   22:55 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku fabel anak (Penerbit Maharani)

Pada lautan biru yang luas dan dalam, gerombolan lumba-lumba saling beradu meloncat dan berenang. Menimbulkan riak-riak air yang cukup tinggi hingga mampu mengenai wajah Lei yang sedang duduk sendirian di atas batu karang.

Lei adalah seekor lumba-lumba kecil. Tak seperti biasanya hari ini Lei tak bersemangat saat diajak saudara-saudaranya untuk bermain air. Lei memisahkan diri, duduk di atas sebuah batu karang. Pandangannya jauh menuju daratan.

Tiba-tiba seekor putri duyung kecil datang menghampirinya dan menyapanya dengan ramah. Rupanya mereka telah saling mengenal.

"Hei Lei! Kenapa kamu tak bermain bersama saudara-saudaramu? Biasanya kamu sangat suka bila beradu renang. Bukankah kau selalu menang melawan mereka semua?" tanya si putri duyung yang bernama Puti itu.

Lei hanya diam tak menjawab. Pandangannya masih menuju daratan.

"Mengapa kau selalu melihat ke arah daratan?" tanya Puti.

Lei pun akhirnya menjawab, "Aku ingin melakukan sesuatu yang hebat. Tidak hanya bermain-main air saja." jawab Lei.

"Kalau begitu, ayo ikut aku menemui ayahku. Dewa Laut!" ajak Puti.

Lei menurut. Ia pun berenang, setelah meminta ijin saudara-saudaranya agar menyampaikan kepada kedua orang tuanya bahwa ia akan pergi ke istana Dewa Laut, di dalam lautan sana.

Lei dan Puti berenang menuju ke dasar laut yang dalam dan juga gelap. Sekian lama berenang mereka dapat melihat sebuah istana berdiri megah.

Kedatangan mereka disambut oleh dua hewan laut penjaga pintu gerbang, Si Ketam dan Si  Buntal. Si Ketam akan mencapit setiap hewan yang berniat jahat saat memasuki istana Dewa Laut, sedangkan Si Buntal akan mengembangkan diri dan mengeluarkan duri-duri dari badannya juga racunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun