Mohon tunggu...
Dian Chandra
Dian Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Arkeolog mandiri

Pemilik buku: Sapatha dari Negeri Seberang (2021), Lalu (2022), Relung (2022), Jalan-jalan di Bangka (2022), Hen (2022), Aksara Anindya (2022), Aksara Mimpi (2023), Diary para Hewan (2023), dan Kepun (2023)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Andai Aku Jadi Orang Kaya

19 Juni 2023   22:28 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:44 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makan sehat: nasi sekepal, tempe bacem, ayam lempah, ikan lempah, dan sawi mentah (Dari Dapur Dianosaurus)

Duhai, biarlah malam ini aku menulis hal random dan unfaedah. Sebagaimana randomnya cerpen Tak Ada Lebaran di Rumah Tuan dan Nyonya Dhi, kali ini pun hampir sama. Aku hendak meluapkan kerandomanku perihal mimpi jadi orang kaya.

Sederhananya begini, bila aku kaya, aku tak akan minta muluk-muluk. Yang penting cukup. Yups, cukup buat beli 10 jenis buah berbeda setiap harinya. Cukup buat santuy setiap minggunya di salon. Cukup waktu buat ngegym, yoga, jalan kaki, dan olahraga yuhuu lainnya. Cukup waktu buat tidur malam dan bobok santuy siangnya. Cukup buat makan sayur berbeda setiap harinya. Cukup waktu buat nulis. Cukup tenaga untuk menanam sayuran dan tanaman nyegerin lainnya.

Ya ya ya, intinya aku ingin keteraturan dan go green-in hidupku. Hanya saja, untuk saat ini sangat amat sulit. Aku tak punya waktu tidur yang cukup. Sebab, anak-anakku jago begadang. Aku tak sepenuhnya bisa membeli buah-buahan dan sayuran berbeda setiap harinya, dikarenakan jarak beli yang teramat jauh, butuh pengasuh untuk menitipkan anak saat berbelanja, dan tentu saja  perihal uang yang terbatas.

Huh! Boro-boro mau me time. Bisa luluran sambil liatin bocils maen juga udah syukur.

Pengennya sih bisa ngerawat badan dengan cara makan dan minum yang sehat dan fresh gitu. Terus juga rutinin olahraga di rumah dan fitness center gitu. But, ya udin lah. Nikmatin aja dulu jalan kaki santuy sore-sore sambil nentengin tangan anak atau morning yoga yang super singkat, just five minutes.

Pengennya sih, bisa sarapan unyu-unyu gitu. Kayak, telur rebus, dengan jus buah lalu ditambah sayuran kukus. But, sekali lagi nikmatin aja dulu, sarapannya telat atau justru ngabisin makanan semalam yang belum sempat kemakan. Huhuhu.

Aku tahu, waktu akan segera berlalu dan anak-anak akan lekas besar. Lalu pergi sendiri-sendiri, untuk menemukan jalan hidup yang tepat. Oleh karenanya, ini hanya artikel random. Perihal emak-emak yang butuh mengecas kembali energinya melalui tulisan-tulisan yang garing macam ini. Ya, setidaknya ada lega di hati usai menulis ini.

Bahwa aku adalah seorang ibu. Menjaga kewarasan adalah pekerjaan sampinganku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun