Mohon tunggu...
Happy Mommy
Happy Mommy Mohon Tunggu... "Mom of Home"

Happy Mommy

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Diet Sampah Saat Ramadan

14 Maret 2025   20:37 Diperbarui: 15 Maret 2025   04:27 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan dalam kemasan (Dokumentasi pribadi)

2.Memasak untuk sahur dan berbuka

Selain sebisa mungkin membuat gorengan sendiri, aku pun mulai memasak makanan sahur dan berbuka. Memasak sendiri bisa disesuaikan kebutuhan sehingga menghindari pemborosan.

Kegiatan ini selain menambah jam terbang memasak, menghasilkan masakan-masakan baru, menghemat anggaran, hingga dalam hal sampah mengurangi kemasan-kemasan plastik.

3.Meminimalisir membeli takjil

Bukan berarti tidak pernah membeli takjil. Namun, membeli karena kebutuhan. Sebab, kebanyakan membeli takjil hampir pasti terbuang.

Saat ini takjil dikemas dalam wadah-wadah plastik beraneka ukuran. Sebagai contoh gelas air mineral yang dipakai mungkin hanya lima menit terurainya lebih dari 450 tahun. Begitu juga kemasan air mineral yang terurainya lebih dari 1000 tahun lebih. Sebab, faktanya hanya sembilan persen sampah plastik yang didaur ulang di dunia. Sisanya menumpuk menjadi gunung sampah.

4.Mengolah kembali makanan sisa yang masih layak

Beberapa waktu lalu ada saudara berbuka di rumah. Seperti biasa, menjelang waktu berbuka kami berburu takjil dengan selera masing-masing termasuk makanan beratnya.

Bisa ditebak, tidak semua makanan itu habis. Malah ada yang tidak termakan. Di antaranya mie ayam. Mie ayam itu kemudian aku simpan di kulkas untuk saat sahur diolah kembali. Anak-anakku menyebutnya pizza mie. Mie yang dibalur telur, diaduk lalu digoreng. Bentuknya bulat seperti mie.

Cara lain yang gampang biasanya dengan menghangatkan kembali seperti sayuran. Untuk nasi sisa sahur biasanya aku jadikan nasi goreng saat berbuka.

5.Tidak membuang sembarangan makanan sisa yang tidak layak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun