Mohon tunggu...
Haposan Lumbantoruan
Haposan Lumbantoruan Mohon Tunggu... Freelancer - Pessenger

Pemula yang memulai hobi dengan membaca buku dan koleksi buku, menulis, sepakbola dan futsal, musik, touring dan traveling serta suka (doakan) kamu:)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sang Pelopor di Tanah Batak, Ingwer Ludwig Nommensen Namanya

26 Mei 2024   15:37 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:19 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ingwer Ludwig Nommensen adalah "rasul Batak". (Sumber gambar: dokpri/Haposan Lumbantoruan)

Biografi Ingwer Ludwig Nommensen

Mengutip Martin E. Lehmann dalam bukunya A Biographical Study of Ingwer Ludwig Nommensen, (1834-1918): Pioneer Missionary to the Batak's of Sumatra, perjalanan hidup Nommensen, yang nama lengkapnya adalah Ingwer Ludwig Nommensen lahir di desa, di pulau Nordstrand, Jerman.

Nommensen lahir bertepatan dengan terbunuhnya pendeta Henry Lyman dan Samuel Munson pada tahun 1834, martir Batak tersebut. Dia lahir pada tanggal 6 Februari 1834. Nommensen terlahir dari keluarga yang miskin.

Ilustrasi makam Henry Lyman & Samuel Munson di Desa Dolok Nauli, Kec. Adian Koting, Kab. Tapanuli Utara, SUMUT. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)
Ilustrasi makam Henry Lyman & Samuel Munson di Desa Dolok Nauli, Kec. Adian Koting, Kab. Tapanuli Utara, SUMUT. (Sumber gambar: Haposan Lumbantoruan)

Nama ayahnya, Peter Nommensen dan ibunya, Anna  nee Ingwersen. Pekerjaan ayahnya adalah seorang penjaga pintu air, sementara ibunya adalah seorang wanita Kristen yang taat Tuhan dan yang bekerja keras untuk membantu menghidupi keluarganya.


Kedua orangtuanya bekerja dari hari ke hari agar dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Nommensen hanya memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Leoke, dan memiliki tiga adik perempuan; Maria, Lucia dan Naomi.

Naomi yang termuda, dan sudah meninggal pada bulan Juli 1847. Nommensen lebih tua 2 tahun dari Maria, adiknya.

Sejak dini, Nommensen sudah membantu orangtuanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pada usia tujuh tahun dia menjadi penggembala angsa bagi orang lain.

Ketika dia berusia delapan tahun, dia dipekerjakan sebagai penggembala domba di kampungnya selama bulan-bulan musim panas. Baru berusia sembilan tahun, dia bekerja sebagai pekerja magang di tukang atap.

Kemudian, pada usia sepuluh tahun, ia dipekerjakan sebagai petani di dusun Elizabeth-Sophia Koog. Setahun kemudian dia bekerja untuk Hans Lorenz Jensen, seorang petani di Nordstrand, sebagai pemimpin kuda yang memasang bajak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun