Jakarta udah jadi neraka buat pernapasan, tapi ada satu kebiasaan tolol yang bikin semuanya makin parah: pengendara yang ngerokok sambil nyetir. Mereka santai aja ngebul di tengah kemacetan, ngeracunin udara yang udah toxic, dan buang abu sembarangan seolah-olah jalan raya itu asbak pribadi mereka.
Every single day gua harus commute di tengah asbak yang berbahaya banget buat kesehatan gw. Masker juga nggak guna. Yang paling bikin geram, kebiasaan barbar ini dianggap normal padahal ini ancaman kesehatan publik yang real dan immediate. Gua pernah tegur, eh malah dipelototin dan dipepet motornya! Doi liat muka gua chindo meski ireng, makin jadi lah mental miskinnya meronta-ronta!
Bayangin lo lagi naik motor, tiba-tiba ada yang ngebul rokok di depan dan asapnya langsung masuk ke helm, mata lo perih, napas sesak, dan satu detik kehilangan fokus bisa bikin kecelakaan fatal. Your right to smoke ends where my right to breathe begins.
Anak kecil yang duduk di jok belakang motor jadi korban paling ngenes karena paru-paru mereka yang masih developing dipaksa nyerap nikotin gratis dari orang random di jalan. Orang tua udah susah-susah jagain anak dari rokok, eh di jalan malah kena serangan kimia gratisan dari pengendara yang egois abis dan ga bisa mikir konsekuensi dari tindakan mereka.
Pak Pramono Anung, Pak Rano Karno, bapak berdua sekarang jadi harapan terakhir Jakarta buat menghentikan kebiasaan toxic ini. I know you are not only being politicians. Start being leaders who actually give a damn shit about this!
Ada ancaman kesehatan publik yang mengambang di udara setiap detik dan bapak berdua punya power buat menghentikan ini sekarang juga dengan signage larangan di lampu merah, persimpangan padat, jalur motor utama yang visual-nya tegas bikin orang berpikir dua kali untuk merokok.
Tapi papan doang ga bisa solve anything tanpa enforcement yang beneran jalan, sanksi yang bikin jera, bukan sekadar imbauan yang diabaikan setiap hari oleh pengendara yang udah kebal sama aturan.
DPRD DKI juga jangan jadi penghambat atau malah ngeyel dengan alasan kebebasan individual yang bullshit karena kalau ada draft aturan anti-smoking di jalan raya, approve sekarang juga tanpa basa-basi politik.
Either you're part of the solution or you're part of the problem.
Yang paling annoying itu kalau ada anggota dewan yang secretly juga perokok jalanan dan jadi bias, padahal lo dipilih rakyat buat protect public health bukan buat protect smoking habit lo sendiri yang toxic.
Ada yang takut melanggar kebebasan? Yang dilanggar itu hak jutaan orang lain buat hidup sehat dan napas bersih di jalan raya yang seharusnya jadi ruang publik yang aman, bukan gas chamber.
Polisi dan petugas Dishub masih sering terlihat merokok saat bertugas di jalan, dan gimana mau tegur pelanggaran kalau yang menegur saja langgar aturan dasar kesehatan publik? Practice what you preach or shut the hell up. Pemprov DKI wajib bersih-bersih internal dengan tegur, sanksi, bahkan copot kalau perlu karena zero tolerance is the only way dan tanpa teladan dari aparat, larangan ini cuma jadi formalitas yang diketawain sama pelanggar.
Tilang harus running dengan denda yang bikin mereka harus jual harga diri, bukan yang bisa dibayar pake uang kembalian atau dilupain besok harinya sama pengendara yang udah kebal sama konsekuensi.
Buat smoker yang masih ngeyel dengan alasan "ini hak gue" atau "cuma asap dikit", mau ngerokok silakan tapi jangan jadiin jalan raya sebagai smoking area pribadi lo dan jangan dragging everyone else into your self-destruction.
Your addiction is not everyone else's death sentence. Tell that bullshit excuse to anak kecil yang napasnya jadi sesak atau pengendara motor yang hampir kecelakaan karena mata mereka perih kena asap lo yang egois dan ga bisa mikir dampak ke orang lain. Ini bukan soal kebebasan pribadi, ini soal tanggung jawab sosial yang basic banget tapi somehow diabaikan terus oleh orang-orang yang cuma mikir pleasure sesaat mereka.
Jakarta udah terlalu lama jadi korban dari kebiasaan barbar yang bikin setiap orang terpaksa jadi passive smoker di jalan raya dan setiap hari ribuan anak kecil menghirup racun dari stranger yang bahkan ga bisa mereka lihat. Enough is enough, Jakarta deserves better than being a moving ashtray.
Pak Pramono, Pak Rano, ini momentum lo buat be the leaders Jakarta desperately needs dengan buat aturan yang clear, enforcement yang strict, dan consequences yang real tanpa pandang bulu atau kepentingan politik.
DPRD, polisi, Dishub: step up or step aside because rakyat udah cape nunggu political will yang never comes dan act now or forever be remembered as the administration yang ngecewain jutaan orang yang cuma mau napas bersih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI