Mohon tunggu...
Hanzizar
Hanzizar Mohon Tunggu... Pengamatiran

Pengamat sosial, penulis, pembelajar yang ikut mengajar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Trump Rencana Kudeta Diam-diam di Jantung The Fed

15 April 2025   10:51 Diperbarui: 15 April 2025   10:51 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel mendalam ini mengupas manuver politik terbaru di balik rencana penggantian Jerome Powell sebagai pemimpin Bank Sentral Amerika, dan apa yang sesungguhnya dipertaruhkan dalam permainan kekuasaan moneter ini.

Bak predator yang mengintai mangsanya, Donald Trump tampaknya sudah gerah menanti saat yang tepat untuk melancarkan perombakan di singgasana tertinggi Federal Reserve. 

Melalui pengumuman yang disampaikan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, administrasi Trump akan segera memulai proses wawancara kandidat pengganti Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve pada musim gugur mendatang. 

Ironinya, masa jabatan Powell sesungguhnya baru akan berakhir pada Mei 2026 --- masih tersisa lebih dari 13 bulan kedepan. Fakta ini menunjukkan betapa sang Presiden Amerika seakan tersiksa oleh gejolak ketidaksabaran dalam melancarkan agenda pengambilalihannya.

Tindakan tergesa-gesa ini bukan sekadar persiapan transisi yang wajar, melainkan manifestasi dari hasrat akan dominasi total. Trump nampaknya menyadari dengan tajam bahwa perekonomian Amerika akan menghadapi badai turbulensi hebat tahun ini, terutama sebagai konsekuensi langsung dari kebijakan perang tarif yang ia sendiri canangkan dengan penuh percaya diri. 

Fenomena ini akan memicu spiral kenaikan harga komoditas, melumpuhkan arus ekspor, dan menciptakan keresahan mendalam di kalangan pelaku pasar. Ketika fondasi ekonomi mulai goyah dan retak, penurunan suku bunga seringkali dianggap sebagai panacea --- obat mujarab yang mampu menyembuhkan segala penyakit perekonomian yang terluka.

Di sinilah ambisi meluap-luap Trump memainkan perannya dengan sempurna. Dengan menyiapkan sosok pengganti Powell jauh sebelum waktunya, ia berpotensi merekayasa ulang bank sentral sesuai blueprint keinginannya. 

This is the game-changer, bro! Strategi ini akan memungkinkan hadirnya Gubernur The Fed baru yang lebih subservient dan siap mengeksekusi penurunan suku bunga secara agresif dan repetitif di tahun mendatang --- sebuah taktik klasik untuk mendongkrak performa ekonomi agar tampak glowing dan flourishing, terlebih dalam bayangan pemilihan umum yang akan datang.

Kontradiksi mewarnai narasi ini, mengingat sebelumnya Trump pernah menyatakan komitmennya untuk tidak mengganti Powell sebelum masa jabatannya usai. Namun, sebagaimana dikatakan oleh filsuf agung Konfusius, "Ketika kata-kata kehilangan makna, manusia kehilangan kebebasannya." 

Janji-janji politik pun lenyap bagai embun pagi yang diusir mentari. Manuver ini memicu kekhawatiran luas di berbagai kalangan. Pasalnya, Federal Reserve seharusnya berdiri kokoh sebagai institusi independen yang kebal dari intervensi politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun