Mohon tunggu...
Hanvitra
Hanvitra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus Departemen Ilmu Politik FISIP-UI (2003). Suka menulis, berdiskusi, dan berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tiga Srikandi Minang: Rahmah El-Yunusiyah, Roehana Koeddoes, dan Rasuna Said

13 Desember 2019   16:55 Diperbarui: 13 Desember 2019   17:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rahmah El-Yunusiyyah, Roehana Koeddoes, dan Rasuna Said jelas bukan perempuan dengan keislaman yang dangkal. Mereka sangat memahami Islam. Namun mereka mengkolaborasikan keislaman dan kemodernan. Mereka mengambil sisi positif dari budaya Barat dan mengkombinasikannya dengan nilai-nilai Islam.

Perguruan Diniyyah Poetri Padang Panjang tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu keislaman tetapi juga ilmu-ilmu umum. Roehana Koeddoes tidak hanya menulis mengenai masalah agama, tetapi juga pengetahuan umum.

Rasuna Said juga mempunyai wawasan yang luas. Tapi sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh kaum perempuan saat ini. Mereka sibuk dengan gawai dan perhiasan yang mencolok. Memang saat ini kondisi perempuan lebih baik dibandingkan di masa lalu. Tapi kini kaum perempuan menghadapi masalah yang tidak kecil.

Perdagangan anak dan perempuan, kesehatan ibu dan bayi, pelecehan seksual, kemiskinan, dan masalah TKW. Jika tiga Srikandi Minang itu masih hidup di masa kini, tentu mereka akan merasa sedih melihat kondisi ini.

Kaum perempuan dihadapkan pada persoalan yang tidak sedikit. Pemerintah sudah berupaya memperbaiki masalah ini namun hasilnya masih belum memuaskan. Lembaga-lembaga donor sudah memberikan dananya kepada pemerintah Indonesia. Namun kaum perempuan masih harus bersabar.

Memang kita melihat kemajuan besar yang bisa dicapai oleh kaum perempuan Indonesia. Kaum perempuan yang melek huruf, misalnya meningkat dari waktu ke waktu. Aktivitas perempuan dalam politik dan ekonomi juga terus meningkat.


Banyak perempuan menjadi pimpinan di BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga pemerintah. Hal ini sangat positif, walaupun kita menyadari banyak pula wanita yang masih tertinggal.

Kita tidak boleh pesimis dengan kemajuan kaum perempuan di Indonesia. Situasi dan kondisi akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Kaum perempuan harus memberdayakan dirinya menuju masa depan gemilang. Wallahu a'lam bisshowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun