Mohon tunggu...
Hanif Adnan
Hanif Adnan Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan siapa siapa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

20 September 2021   21:30 Diperbarui: 20 September 2021   21:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

IBU

Gemulai jemari menari mengikuti gending Asmaradana
Jari telunjuk seirama nafas
Bergerak dengan perasaan
Menekan lembut trigger SPR 2
Peluru kata-kata melesat meledakkan dada

KARENA

Aku sulit mendengarkan kata-kata dari kamu, dia atau mereka

TAPI

Kata-katamu yang bisa meledakan kesombongan, keegoisan, kerakusan dan kedengkian yang bersemayam di dada ini
Ibu..
Hanya dan hanya kata-katamu yang bisa melesat menembus ruang dan waktu
Untuk mengetuk pintu 'ARSY.

   

    Yogyakarta, 22 Desember 2019
    Karya: Hanvincy Adnov Hanif Adnan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun