Setelah penasaran akan isi buku yang pernah saya abaikan beberapa tahun yang lalu, akhirnya saya penasaran dan memutuskan untuk membelinya dan membacanya. Buku yang saya maksud adalah berjudul Sex After Dugem karangan Budiman Hakim, seorang copy writer senior yang juga memiliki bakat dalam menulis.
Ada satu cerita yang menarik perhatian saya yang ada dalam bab 14 buku ini, yang berjudul Nama Saya Sebenernya Meilany. Bab ini menceritakan bahwa sebenarnya sang pengarang tidak memiliki kebanggaan tersendiri akan nama yang diberikan yaitu Budiman Hakim.Â
Nama tersebut menurut ibunya adalah pemberian dari seorang dokter yang membantu persalinannya. Sang ibu sebenarnya tidak mempersiapkan nama untuk bayi laki-laki, maklum semua anaknya adalah laki-laki dan ia berharap agar anaknya yang kelima ini adalah seorang perempuan.Â
Tak dinyana ternyata anak kelimanya terlahir sebagai laki-laki maka urunglah untuk memberi nama Meilany. Alih-alih karena tidak menyiapkan nama untuk bayi laki-laki akhirnya sang dokterlah yang memberikan nama Budiman Hakim bagi si orok yang baru lahir ini.
Setelah saya pikir-pikir dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada sang pengarang, sebenarnya nama ini bisa memiliki kandungan sebuah makna cukup berarti. Entah suatu kebetulan atau tidak, sampai-sampai ketika naik motor pun saya masih terbersit nama Budiman Hakim, akhirnya tercetus dalam pikiran saya. Budiman Hakim bisa jadi memiliki arti sebagai singkatan dari BUtuh Dialog IMAN untuk jadi HAKIM.Â
Hmmm...! Mungkin nama ini cocok untuk bagi orang yang berprofesi dalam dunia hukum. Untunglah sang pengarang memilih profesi sebagai copy writer, kalau nggak, saya hanya bisa membayangkan kalau persidangan dipimpin oleh beliau seandainya jadi hakim, bisa....ha...ha.. hi..hi!Â
Wong yang baca bukunya saja bisa senyum sendiri-sendiri apalagi kalau dia jadi hakim sungguhan... nggak kebayang dah...ha..ha..! Kira-kira begitu sih! (hpx)Â
Cerita ini pernah dimuat di steempeak.com