Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Arti Nama Seorang Budiman Hakim

31 Agustus 2019   09:04 Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Depan Buku Sex After Dugem/steemit.com

Setelah penasaran akan isi buku yang pernah saya abaikan beberapa tahun yang lalu, akhirnya saya penasaran dan memutuskan untuk membelinya dan membacanya. Buku yang saya maksud adalah berjudul Sex After Dugem karangan Budiman Hakim, seorang copy writer senior yang juga memiliki bakat dalam menulis.

Ada satu cerita yang menarik perhatian saya yang ada dalam bab 14 buku ini, yang berjudul Nama Saya Sebenernya Meilany. Bab ini menceritakan bahwa sebenarnya sang pengarang tidak memiliki kebanggaan tersendiri akan nama yang diberikan yaitu Budiman Hakim. 

Nama tersebut menurut ibunya adalah pemberian dari seorang dokter yang membantu persalinannya. Sang ibu sebenarnya tidak mempersiapkan nama untuk bayi laki-laki, maklum semua anaknya adalah laki-laki dan ia berharap agar anaknya yang kelima ini adalah seorang perempuan. 

Tak dinyana ternyata anak kelimanya terlahir sebagai laki-laki maka urunglah untuk memberi nama Meilany. Alih-alih karena tidak menyiapkan nama untuk bayi laki-laki akhirnya sang dokterlah yang memberikan nama Budiman Hakim bagi si orok yang baru lahir ini.

Setelah saya pikir-pikir dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada sang pengarang, sebenarnya nama ini bisa memiliki kandungan sebuah makna cukup berarti. Entah suatu kebetulan atau tidak, sampai-sampai ketika naik motor pun saya masih terbersit nama Budiman Hakim, akhirnya tercetus dalam pikiran saya. Budiman Hakim bisa jadi memiliki arti sebagai singkatan dari BUtuh Dialog IMAN untuk jadi HAKIM. 

Hmmm...! Mungkin nama ini cocok untuk bagi orang yang berprofesi dalam dunia hukum. Untunglah sang pengarang memilih profesi sebagai copy writer, kalau nggak, saya hanya bisa membayangkan kalau persidangan dipimpin oleh beliau seandainya jadi hakim, bisa....ha...ha.. hi..hi! 

Wong yang baca bukunya saja bisa senyum sendiri-sendiri apalagi kalau dia jadi hakim sungguhan... nggak kebayang dah...ha..ha..! Kira-kira begitu sih! (hpx) 

Cerita ini pernah dimuat di steempeak.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun