Di musim 2018/2019 ini kondisi MU justru lebih parah, bahkan sempat dikhawatirkan tidak bakal bisa tampil di Liga Eropa. Perseteruan dengan pemain yang disebut-sebut sebagai penyebab kegagalannya di ruang ganti. Namun kekalahan (1-3) atas Liverpool pada pekan ke-17 (pertengahan Desember 2018), membuat para petinggi klub sepakat untuk memutus masa kerja Mourinho.
Beberapa nama sempat bergulir untuk menggantikan Mourinho, di antaranya Zinedine Zidane yang sukses memberikan 3 Piala Liga Champions untk Real Madrid. Tapi klub menunjuk Ole Gunnar Solksjaer, mantan pemain MU yang ketika itu melatih klub di negerinya, Norwegia.Â
Ole yang pernah bermain bersama David Beckham tahun 2000-an, hanya diberi status sebagai pelatih sementara hingga akhir musim, sambil menunggu didapatnya pelatih yang tepat untuk mengangkat MU ke posisinya sebagai klub besar, kaya raya, terhormat dan disegani di dunia..
Kehadiran Ole di ruang ganti diakui banyak pihak sebagai membawa suasana nyaman dan menyenangkan. Sangat kontras dengan pendahulunya Mou yang kerap berseteru dengan pemain bintang semacam Paul Pogba, dan lain-lain. Tidak heran dengan atomosfir yang sangat kondusif antara pemain dan pelatih, hasil demi hasil yang bagus pun diraih di lapangan.Â
Di bawah Ole, MU merengkuh tujuh kemenangan beruntun, termasuk dengan membekap Tottenham Hostpur di Wembley (0-1), Minggu 13 Januari 2019. Yang paling anyar adalah mengalahkan Brighton di Old Trafford dengan skor 2-1, pada Sabtu 19 Januari 2019. Posisi MU kini berada di peringkat enam, dengan catatan memiliki angka yang sama dengan peringkat kelima, Arsenal, gara-gara selisih gol Arsenal lebih baik.Â
Liga tertua dunia ini sudah memasuki pekan ke-23. Masih ada 15 pertandingan lagi hingga musim ini berakhir. Mampukah Ole membawa klubnya itu ke posisi yang ideal, yakni peringkat 4 zona Liga Champions? Ini suatu pertanyaan penting untuk dia jawab demi memperpanjang masa kerjanya di Old Trafford, menjadi pelatih tetap.Â
Sebab apabila dia dinilai sanggup membawa MU ke arah yang sesuai dengan kodratnya sebagai tim besar dunia, sudah pasti status permanen sebagai pelatih akan dia peroleh. Namun jika sebaliknya, nasibnya tiada beda dari pendahulunya, yang satu demi satu didepak manajemen karena dianggap tidak layak memegang klub raksasa sekelas MU. Semoga Dewi Fortuna menaungi Ole, sehingga dapat meneruskan kiprah dan mengembalikan kejayaan Setan Merah.