Manusia bisa menjadi begitu jahat hanya karena posisi dan kekuasaan. Ide-ide politik yang cemerlang, dikotori oleh kekuatan-kekuatan politik para preman-preman pemuka agama yang semakin lama justru semakin memusuhi Tuhan. Semua demi kekuasaan politik.
***
Ketika sedang merenungkan semuanya ini, sebuah peristiwa kecil memberikan pencerahan dan meyakinkan saya bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah identitas bangsa yang layak untuk diperjuangkan. Keberanian dan semangat untuk MELAWAN kemunafikan dan kebohongan yang disebarkan semakin meradang.
Coba perhatikan foto 2 gadis kecil yang saya ambil dengan HP pribadi, berikut ini:
Setiap kali kami makan disana, mereka berdua selalu bermain dengan ceria.
Beda suku, beda agama, dan beda sosial, tapi bagi anak-anak ini semuanya itu bukan halangan untuk berteman dan bersaudara.
Malam itu,saya mengerti ini waktu yang penting bagi bangsa ini untuk menentukan : Bhinneka atau SARA.
Sekarang saya mengerti mengapa Tuhan mengijinkan Pilkada DKI seliar ini. Tuhan sedang menunjukkan semua yang "under the carpet". Â Kebusukan-kebusukan yang dibungkus dengan berbagai macam ide, gagasan, dan program sekarang ada dipanggung yang terbuka.
Ini waktunya semua elemen kebhinekaan untuk bergerak dan menutup jalur setiap usaha mengadu domba bangsa ini. Â Gerakan-gerakan sosial yang bertajuk kebhinekaan, mengajar, dan inspirasi harus masuk ICU dan diaudit ulang. Â Karena gerakan-gerakan ini rawan untuk ditunggangi, dan sedang ditunggangi.
Jaringan-jaringan relawan yang tergadai membuat hati hancur, tapi memang dunia harus berputar. Ini bukan tentang saya atau kita lagi, tapi tentang masa depan anak-anak kita. Â Anak-anak yang sejak lahir ada di Indonesia, dididik mencintai Indonesia, disiapkan untuk membangun Indonesia, anak-anak generasi baru Indonesia yang hendak dimatikan masa depannya karena alasan agama.