Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap produk herbal mengalami peningkatan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. UMKM sebagai pelaku utama dalam industri jamu memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Namun, keberhasilan produksi jamu tidak hanya ditentukan oleh kualitas formulasi atau strategi pemasaran, melainkan juga oleh ketersediaan dan mutu bahan baku yang konsisten.
Salah satu UMKM yang aktif memproduksi jamu tradisional adalah Jamu Yo-Ang, yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur. UMKM ini mengandalkan pasokan bahan baku empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, dan temulawak dari berbagai supplier. Namun, dalam praktiknya, perusahaan kerap mengalami kendala terkait pasokan, mulai dari keterlambatan pengiriman hingga fluktuasi kualitas dan harga bahan baku.
Evaluasi Kinerja Supplier: Sebuah Kebutuhan Strategis
Melalui penelitian yang saya lakukan dalam tugas akhir, saya mengangkat isu tersebut dan berusaha memberikan solusi evaluatif melalui pendekatan ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja supplier bahan baku empon-empon secara objektif dan terstruktur, menggunakan dua metode pengambilan keputusan multikriteria, yakni:
-
Analytical Hierarchy Process (AHP): digunakan untuk menentukan bobot kepentingan masing-masing kriteria dalam memilih supplier.
VIKOR (Vlse Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje): digunakan untuk memberi peringkat alternatif supplier berdasarkan nilai kompromi antar kriteria.
Hasil Evaluasi: Supplier Terbaik Bukan Sekadar Soal Harga
Dari hasil analisis terhadap empat supplier utama, ditemukan bahwa kualitas bahan baku merupakan kriteria paling penting, diikuti oleh ketepatan pengiriman, fleksibilitas, dan responsivitas supplier. Supplier A1 memperoleh peringkat tertinggi dengan performa yang unggul pada hampir seluruh kriteria. Sebaliknya, supplier A3 menempati peringkat terendah akibat rendahnya konsistensi kualitas dan keterlambatan pengiriman.
Implikasi bagi UMKM
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa pengambilan keputusan berbasis data dan metode ilmiah dapat membantu UMKM dalam memilih mitra bisnis yang tepat. Evaluasi supplier yang dilakukan secara berkala memungkinkan UMKM untuk:
Menjamin kelancaran proses produksi
Meminimalkan risiko keterlambatan atau kerusakan bahan baku
Meningkatkan efisiensi dan kualitas produk akhir