Saat ini, berbagai Negara di seluruh dunia masih menghadapi pandemi covid 19. Tak terkecuali Indonesia. Situasi ini membuat berbagai sektor mengalami tantangan baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Dalam ranah komunikasi, adanya pandemi ini sangat berpengaruh terhadap pola dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Komunikasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari sebagai makhluk sosial. Merebaknya virus ini membuat masing-masing individu tidak bisa leluasa dalam berkomunikasi secara langsung seperti sedia kala. Media adalah salah satu penghubung di tengah merebaknya wabah virus ini.
Berhubungan dengan merebaknya virus covid 19 ini, event Jogjakarta Communication Conference (JCC) tahun ini diselenggarakan secara virtual. Event yang rutin diselenggarakan setiap tahun untuk kali ketiga ini secara khusus diselenggarakan sacara virtual karena imbas dari adanya pandemi. Event ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Ahmad Dahlan, ASPIKOM, APIK, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dengan bertemakan "Communication Challenge In Post Pandemic", di moderatori oleh Dosen dari UAD yakni Mufid Salim M.B.A. event ini bekerja sama dengan narasumber dari berbagai Negara seperti China, Slovakia, Afrika, dan Indonesia.
Dalam diskusi virtual berbasis webinar ini, Prof. Dr Phill Hermin Indah Wahyuni yang merupakan perwakilan dari Universitas Gajah Mada menyampaikan bahwa masyarakat perlu menyesuaikan situasi baru ini. Sebuah gelombang besar yang belum menunjukan tanda berakhir perlu disiasati dengan cara beradaptasi. Sistem sosial perlu dikembangkan agar interaksi selalu terjalin dengan baik. Komunikasi merupakan bagian dari sistem sosial yang berfungsi menghubungkan antar manusia. Media memiliki peran yang sangat besar sebagai penguhubung antar manusia yang terhambat mobilitas nya ini dikarenakan dampak covid 19.
Tantangan yang muncul lumayan berat dikarenakan Indonesia sendiri merupakan Negara dengan jumlah warga yang amat banyak sehingga informasi yang tersebar bisa saja akan simpang siur. Selain itu kemudahan dalam mengakses media juga dimanfaatkan oleh berbagai oknum untuk menyebarkan berita yang tidak berdasarkan fakta atau biasa disebut hoax. Literasi masyarakat juga cenderung rendah mengakibatkan penyebaran berita hoax makin meningkat.
Masyarakat dan pemerintah perlu saling berkesinambungan dalam menghadapi situasi ini. Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sebagai sarana komunikasi sehingga media dapat menjadi alat yang bermaanfaat dalam berbagai kondisi. Pemerintah juga perlu mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan media dengan baik sehingga dalam situasi pandemi ini dapat mejadi kesempatan bagi masyarakat untuk belajar menjadi lebih bijak dalam memanfaatkan media sebagai alat maupun sumber informasi mengenai Covid 19.
