Mohon tunggu...
Hani Rai
Hani Rai Mohon Tunggu... Petani - Belajar jadi petani

blogging, handcrafting, journaling, eco farming

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Klasik Ke Kampung Bersejarah Kauman dan Kotagede

16 Maret 2024   20:01 Diperbarui: 16 Maret 2024   20:05 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : adit bambang setyawan/joglojateng.com

Di abad 16, di bawah pohon nan rindang, orang-orang antar etnis dan agama bertemu untuk jual beli. Pasar dari masa awal Kerajaan Mataram Islam ini masih eksis hingga kini meskipun mengalami renovasi.

Sumber : tribunnewswiki.com
Sumber : tribunnewswiki.com
Pasarnya bersih. Pasar buka mulai pagi hari. Di kalender Jawa legi, pasar Kotagede akan sangat ramai karena memang hari pasarnya legi. 

Di bulan ramadan, saat menjelang berbuka puasa, Pasar Kotagede menyediakan aneka rupa jajan pasar. Tempat ini jadi tempat tujuan beli takjil ke masjid-masjid. 

Makanan khas Kotagede adalah kipo, kue dari tepung ketan berwarna hijau berbentuk setengah lingkaran yang diisi unti kelapa gula merah. Bentuknya kecil dan biasanya disusun di atas daun pisang. Ada juga yangko, jadah manten, kembang waru, dll.

Almarhumah ibunda dulu senang ke sini untuk cari takjil buka puasa. Baru saya sadari, ternyata 2 tempat yang ibu senang datangi kala ramadan merupakan 2 situs bersejarah di Jogja.

Kotagede, Ibukota Kerajaan yang Berkembang
Kotagede merupakan sentra kerajinan perak. Mulanya untuk memenuhi kebutuhan kerajaan Mataram. Datangnya kolonialis Belanda membuat kerajinan perak makin berkembang.


Terpecahnya kerajaan Kasultanan Ngayogyakarta, Paku Alaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegara, membuat pengrajin perak Kotagede menyuplai kebutuhan perak ke 4 kerajaan tersebut. Hingga kini, kerajinan perak Kotagede masih ada.

Bangunan kerajaan Mataram Islam yang saat ini masih ada di Kotagede adalah masjid, benteng, pasar, dan makam. Bangunan kerajaannya sudah tidak ada.

Seperti halnya pemukiman seputar Kraton Ngayogyakarta, di Kotagede juga terdapat pemukiman. Rumah-rumah klasik terbangun rapat dalam gang-gang sempit. Penghuninya guyub saling mengenal satu sama lain. Namun sayang, gempa Jogja 2006 turut menghancurkan rumah-rumah joglo.

Kalau menyusuri kampung Kotagede sendirian, dijamin, kita akan tersesat. Namun jangan khawatir karena warga akan ramah menyapa memberi tahu arah.

Ngabuburit di Kawasan Bersejarah
Kotagede sebagai ibukota Kerajaan Mataram Islam, dan Kauman sebagai kampung santri di area Kraton Ngayogjakarta sangat unik. Kedua tempat itu memiliki Masjid Gedhe dengan bangunan klasik dan menawan. Keduanya punya kampung dengan gang labirin. Keduanya dekat dengan pasar. Kotagede punya Sargede yang berdiri sejak abad 16. Kauman dekat dengan pasar Beringharjo dan punya event tahunan pasar ramadan. Sungguh beruntung Jogja memiliki keduanya, jejak kejayaan kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun