Dalam berita yang ditulis media Tempo, 19 Agustus 2015, kepala Bappenas Sofyan Djalil menyebutkan bahwa kebijakan berbasis riset di Indonesia masih kurang. Kebijakan pemerintah agar tidak meleset tentu membutuhkan data dan riset yang baik. Disisi lain, iklim penelitian serta penggunaan riset berbasis kualitatif dalam perumusan kebijakan di indonesia terasa minim. Dengan demikian kebijakan dan program seringkali tidak tepat sasaran dan terkesan sia-sia. Metode antropologi dan antropologi terapan menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahn sosial-budaya dibidang kesehatan. Bagaimana permasalahan Bidang kesehatan dan sosial-budaya di Indonesia khususnya di Malang raya?
Penelitian berbasis antropologi terapan yang mencari solusi masalah praktis kemanusaiaan dan pembangunan dapat menjadi nafas yang menghidupi bagi dunia riset Indonesia. Kiranya penelitian antropologi terapan menjembatani permasalahan sosial-budaya yang sedang dihadapi kelompok/masyarakat pada masa kini. Oleh karena itu, KIRANA hadir mengisi kekeringan tersebut. KIRANA yakni Komunitas riset antropologi kesehatan & terapan sebagai ruang untuk think-tank permasalahan kesehatan dan sosial budaya yang digagas dan dilaksanakan oleh para pemuda.
Terdapat program yang dapat dilakukan yakni:
Kirana meneliti: Pemuda atau volunteer menjalankan program proyek penelitian satu tema dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Isu-isu yang hendak diteliti masalah kesehatan/sosial budaya yang selaras dengan permasalahan ditingkat lokal/nasional. Metode penelitian yang digunakan dapat menggunakan metode kualitatif/kuantitatif. Proses dilakukan dari pengumpulan data hingga pelaporan data. Waktu pelaksanaan dilakukan berdasarkan timeline/road map yang dibuat sebagai misal satu tahun diberi target menyelesaikan 1-2 penelitian. Isu terdekat adalah berada diwilayah Malang raya.
Kirana mengabdi: Setelah diadakan penelitian, maka langkah selanjutnya adalah mencari masyarakat sasaran dengan kriteria seperti terpinggirkan, tradisional, atau minim keahlian. Pemberdayaan bidang kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan masyarakat namun juga menyelesaikan masalah sosial lainnya. Para pemuda dapat menyumbang ide, waktu, dana dan tenaga seperti menjadi tenaga relawan. Indikator keberhasilan dari seluruh prgram-program ini selain jumlah kegiatan namun juga keberlanjutan program.
#GerakanPemudaRevolusiMental dan #SalamRejuvenasi
Referensi : Sofyan Djalil: Kebijakan Berbasis Riset Masih Kurang