Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengasuh? Kami (Orangtua) Tidak Takut

15 November 2016   18:28 Diperbarui: 15 November 2016   18:30 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak jarang dari orang tua yang tidak menguasai gaya pengasuhan untuk anak dengan baik. Karena kurang nya pendidikan dan cara pengasuhan bagi anak atau dalam istilah pendidikan dinamakan PARENTING. Hal tersebut dianggap sepele bagi mereka karena menurut persepsi mereka mengasuh itu hanya perlu perhatian, materi dan lain sebagainya. Padahal yang dilakukan orang tua tersebut yang dianggap mereka benar dapat merubah perilaku anak yang awalnya anak itu baik menjadi anak yang bernorma kurang diterima pada masyarakat. Mengapa demikian karena para orang tua kurang memerhatikan bagaimana pengasuhan yang benar mereka sibuk dengan urusannya masing-masing dan menganggap mengasuh tersebut hal yang mudah dan dapat dilakukan nya dengan baik. Itu menurut pandangan mereka.

Banyak anak-anak sekarang menjadi gelap, entah itu gelap mata, kognitif nya dan perilakunya sehingga mereka dengan mudah melakukan pelanggaran norma yang berlaku dimasyarakat atau diluar sehingga moral mereka akan rusak seketika itu juga, siapa yang disalah kan dengan kejadian hal tersebut ? apakah tetangga, saudara, dan lingkungan yang berpengaruh. Tentunya bukan hal tersebut karena kurangnya orang tua dalam memaksimalkan pengasuhan yang bemnar.

Nah sekarah ayo para orang tua melihat gaya pengasuhan yang menurut anda baik dalam mengasuh atau justru harus dihindari dalam mengasuh karena apa menurut anda benar belum tentu akan nyaman untuk anak.

Kita harus memerhatikan  gaya pengasuhan yang berkembang dimasyarakat:

Gaya pengasuhan anak  yang otoriter

Gaya pengasuhan ini adalah gaya pengasuhan yang sangat kaku karena orang tua memiliki banyak segudang aturan yang harus dituruti anak. Mereka sama sekali tidak peka tentang perasaan anak sehingga anak akan merasa terkekang. Apabila aturan itu dilanggar maka orang tua akan menjatuhkan hukuman untuk anak mungkin pada anak, anak ,menganggap hal itu biasa tapi secara psikologisnya anak terluka. Anak yang dibesarkan dengan lingkungan keluarga yang otoriter biasanya anak itu kurang ceria, anak lebih sering stre, murung dan kurang bergaul didalam lingkungannya, nah hati-hati para orang tua dalam mengasuh anak menggunakan gaya ini, orang tua boleh saja mengekang anak tetapi dengan batas yang wajar dan tidak berlebihan.

Gaya pengasuhan anak yang permisif

Gaya pengasuhan ini cenderung memanjakan anak. Orang tua cenderung menuruti semua yang diinginkan oleh anak, dan orang tua juga tidak mengeluarkan aturan yang memberatkan anak. Gaya pengasuhan seperti ini membuat anak kurang amndiri, cenderung perilaku yang tidak matang dan tergantung pada orang lain. Nah mama papa tahu kan pengasuhan yang terlalu memanja anak itu juga tidak baik untuk perkembangan anak. Boleh menuruti kemauan anak tetapi jangan berlebihan ya.

Gaya pengasuhan anak yang otoritatif

Gaya pengasuhan otoritatif ini gaya pengasuhan yang tepat untuk mengasuh buah hati karena menurut peneliti bmengatakan bahwa orang tua yang otoritatif lebih mengedepankan logika dan pikiran yang positif dan jarang menggunakan hukuman. Orang tua lebih bisa membaca perasaan dan kemampuan anak, dan orang tua juga mendukung perkembangan anak dalam banyak hal. Kontrol dan dukungan yang dilakukan orang tua juga seimbang. Dengan pengasuhan gaya tersebut akan membuat anak lebih baik dalam berperilaku, diterima dalam lingkungannya, cenderung mandiri. Mama papa  gaya pengasuhan ini loh yang baik untuk anak. Jadi jangan salah ya dalam memilih pengasuhan.

Dari beberapa jenis gaya pengasuhan diatas tentunya orang tua,mampu berfikif “oh ternyata begini pengasuhan yang benar” dan juga mampu memilah-memilah mana sih pengasuhan yang baik untuk anak ku. Dan dapat mengetahui pengasuhan yang selama ini dilakukan sudah baik ataupun sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun