Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Fenomena "Flexing", Ajang Pamer Kesuksesan

14 April 2022   09:01 Diperbarui: 14 April 2022   09:08 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesuksesan. Sumber : Pexels

Akhir-akhir ini, fenomena flexing sedang marak dibicarakan di kalangan masyarakat. Memangnya, flexing itu apa? Apa penyebab orang terjebak dalam fenomena tersebut? Dan bagaimana cara kita sebagai anak muda agar terhindar dari fenomena tersebut?

Mudik atau pulang kampung akan menjadi momen yang paling membahagiakan bagi para anak muda yang hidup di perantauan. Ya, karena kita bisa melepas rindu dengan bersilaturahmi atau bertemu keluarga, sanak saudara, dan juga kerabat dekat.

Ketika kita bertemu dengan mereka, tentunya bagi sebagian anak muda ada berbagai cara menunjukan kesuksesan kepada mereka. Namun, maraknya fenomena flexing ini, membuat anak muda harus lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu agar tidak merugikan yang lainnya. Mengingat banyak yang mengatakan fenomena flexing ini kurang sehat untuk dilihat, konsumsi apalagi mengikutinya

Mengenal Fenomena "Flexing"

Sebenarnya, Flexing ini bukanlah bahasa akademis, tetapi "slang word" atau yang biasa dikenal dengan istilah bahasa gaul untuk menyebut orang yang suka pamer kesuksesannya dengan menujukan harta kekayaannya.

Dilansir dari website dictionary.com, Flex adalah istilah slang yang berarti "pamer", baik itu dari penampilan, barang-barang, atau hal lain yang dianggap lebih unggul dari orang lain. Fenomena ini sering dikritik sebagai gerakan kekuasaan, dianggap sombong dan tidak tulus.

Sedangkan menurut Cambridge dictionary, flexing adalah perilaku yang menunjukan bahwa kita bangga atau senang dengan apa yang kita lakukan atau miliki.

Nah, bisa kita ambil kesimpulan bahwa flexing adalah perilaku memamerkan apa yang kita miliki kepada orang lain karena kita merasa senang, bangga, dan merasa diperhatikan oleh mereka.

Jadi, wajar kalau ada yang menyimpulkan bahwa fenomena ini adalah ajang pamer kesuksesan. Ya, karena pada fenomena ini kita bisa pamer apa saja, mulai dari isi rekening sampai mobil mewah. Tujuannya hanyalah agar dipandang sukses atau ingin diakui sebagai orang sukses dan ingin menunjukan eksistensi diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun