Mohon tunggu...
Hanifa
Hanifa Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya memiliki ketertarikan yang besar pada seni, khususnya seni teater. Bagi saya, teater bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang berekspresi dan media untuk menyampaikan gagasan yang penuh makna. Selain itu, saya juga hobi menjelajahi dunia kuliner; setiap hidangan bagi saya bukan sekadar makanan, melainkan cerita tentang budaya, rasa, dan pengalaman yang selalu baru. Dari sekadar menikmati makanan sederhana hingga mencoba berbagai jenis kuliner khas, semua itu memberi warna tersendiri dalam keseharian saya. Hobi makan bagi saya juga menjadi momen kebersamaan yang hangat bersama orang-orang terdekat. Di samping itu, saya senang menonton film, baik film populer maupun film dengan alur yang lebih reflektif, karena film memberi sudut pandang baru dan sering kali menyimpan pesan yang menginspirasi. Dengan perpaduan hobi-hobi ini, saya selalu berusaha menyeimbangkan hidup antara ekspresi seni, pengalaman rasa, dan refleksi melalui tontonan.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mencari Makna Lewat Panggung Pementasan Lakon Pencarian

16 Agustus 2025   15:16 Diperbarui: 16 Agustus 2025   15:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara langkah kaki menggema di atas panggung yang masih kosong. Cahaya remang disusul dengan musik menyusup dari sela-sela kain hitam, menandai dimulainya sebuah perjalanan batin dalam pementasan dengan lakon Pencarian. Lakon ini bukan sekdar tontonan, tetapi sebuah cermin yang  memantulkan pencarian identitas, makna. dan harapan manusia di tengah hiruk-pikuk nya dunia ini.

Diselenggarakan oleh UKM Teater Patri,lakon pencarian berhasil menyita perhatian penonton yang memenuhi gedung serbaguna lantai 8 kampus viktor malam itu. Dalam durasi 1 jam 15 menit ini para aktor membawakan kisah yang mengambarkan kisah pribadi mereka dengan diwarnai beragam warna emosi yang seolah membawa penonton menelurusi relung kehidupan yang penuh keraguan dan harapan ini. Dibalik keberhasilan pementasan teater patri ini, ada kerja keras yang terorganisasi, Baban Sopandi sutradara yang juga salah satu alumni teater patri yang sampai sekarang masih aktif dalam organisasi tersebut yang menjadi otak kreatif dibalik penyutradaraan lakon pencarian ini.

"Lakon pencarian berangkat dari kerasahan saya sendiri dan teman-teman terhadap realitas anak muda hari ini,banyak yang meras tersesat,kehilangan arah atau justru tidak tahu apa yang mereka cari dalam hidup ini." ujar Baban Sopandi

Sementara itu,ketua umum teater patri menyampaikan bahwa pementasan ini adalah bagian dari program tahunan UKM mereka yang bertujuan memberi ruang bagi ekspresi seni sekaligus refleksi sosial "kami percaya teater bukan hanya seni pertunjukan,tapi juga media penyadaran lakon pencairian ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap isu yang terjadi pada generai muda dan sangat amat relevan pada saat ini dan sering luput dari perhatian kita," ujar Raziq Zaidan. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim produksi yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa jurusan. "Semangat kolaboratif mereka luar biasa,meski pun kami mengalami banyak kendala teknis dan keterbatasan fasilitan dan sumber dana tapi kami bisa memlaksanakan pemntasan ini dengan sangat baik."ujar Raziq

Pementasan malam itu ditutp dengan adegan yang sangat memukau dan cukup membuat penonton senang banyak yang mengaku terhanyut bahkan merenungi perjalanan hidupnya sendiri setlah menyaksikan lakon pencarian menjadi lebih dari sekedar pemntasan, lakon ini menjelma menjadi ruang dialog batin yang menyentuh dan menginsiprasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun