Mohon tunggu...
Hanifah Salma Muhammad
Hanifah Salma Muhammad Mohon Tunggu... Penulis

Pemerhati isu Ekonomi, Hukum Keluarga dan Sosial Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Ideal ala Korea: Antara Inspirasi dan Realita Pernikahan

14 Maret 2025   11:47 Diperbarui: 14 Maret 2025   12:34 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pernikahan sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan, sering kali menjadi topik yang dipenuhi dengan berbagai harapan dan impian. Di era globalisasi ini, tak bisa dipungkiri bahwa film-film romantis, khususnya dari Korea, telah mempengaruhi cara pandang banyak orang terhadap cinta dan hubungan pernikahan. Dengan alur cerita yang kerap menyentuh hati, karakter-karakter yang penuh perhatian, serta gambaran hubungan yang penuh pengorbanan, film-film ini seakan menawarkan standar ideal tentang bagaimana seharusnya sebuah hubungan romantis berlangsung. Namun, bagaimana pengaruh film-film ini terhadap realitas kehidupan pernikahan? Apakah mereka memberikan harapan atau justru menciptakan ekspektasi yang tidak realistis?

Di satu sisi, film-film romantis Korea mampu memberikan dampak positif yang cukup besar, terutama dalam hal mengajarkan cara-cara ekspresi cinta yang lebih mendalam. Namun dalam banyak film, kita sering kali melihat bagaimana karakter-karakter utama saling menunjukkan perhatian lewat tindakan-tindakan kecil namun berarti, seperti memberikan dukungan emosional, berbagi waktu berkualitas, atau bahkan melakukan hal-hal sederhana yang menyenangkan pasangan mereka. Hal ini bisa menginspirasi pasangan dalam kehidupan nyata untuk lebih memahami "love languages" mereka, memperhatikan cara pasangan mengungkapkan rasa cinta, dan lebih peka terhadap kebutuhan emosional masing-masing. Dalam hal ini, film-film tersebut mengajarkan kita bahwa ekspresi kasih sayang yang tulus, bukan sekadar kata-kata merupakan hal sangat penting dalam sebuah hubungan.

Namun, meskipun film-film ini memberikan gambaran tentang cinta yang penuh kehangatan dan perhatian, ada sisi negatif yang perlu diwaspadai, yaitu ekspektasi yang tidak realistis terhadap hubungan pernikahan. Banyak film Korea menggambarkan pasangan yang selalu saling mendukung dan tidak pernah mengalami kesulitan berarti. Konflik dan tantangan sering kali diselesaikan dengan cara yang dramatis dan ideal, yang tentu saja jauh dari kenyataan. Hal ini bisa menciptakan harapan yang tidak masuk akal bagi pasangan di dunia nyata, yang mungkin merasa kecewa ketika hubungan mereka tidak sesuai dengan gambaran indah yang ada di layar kaca. Dalam kenyataannya, pernikahan membutuhkan usaha lebih untuk bertahan, termasuk komunikasi yang baik, kesediaan untuk berkompromi, dan kerja sama yang konsisten dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Selain itu, film-film romantis ini kadang-kadang menggambarkan ketergantungan emosional yang tidak sehat antara pasangan. Karakter-karakter dalam film sering kali terlihat sangat bergantung satu sama lain untuk kebahagiaan mereka, sebuah dinamika yang bisa menimbulkan masalah jika diterapkan dalam kehidupan nyata. Ketergantungan yang berlebihan dapat merusak keseimbangan dalam hubungan, di mana masing-masing individu seharusnya tetap memiliki ruang untuk berkembang secara pribadi, selain sebagai pasangan. Ini adalah salah satu tantangan yang muncul ketika standar yang dibangun oleh film tidak dapat sepenuhnya diterjemahkan ke dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan kompleksitas.

Pernikahan, pada akhirnya, adalah perjalanan yang jauh lebih kompleks dari sekadar gambaran romantis yang ditampilkan dalam film. Meskipun film-film ini bisa menjadi inspirasi dalam hal mengekspresikan kasih sayang dan memperkuat ikatan antara pasangan, kenyataannya pernikahan membutuhkan lebih dari sekadar momen-momen indah yang ada di layar. Ada tantangan, perbedaan pendapat, dan berbagai keputusan besar yang harus dihadapi bersama, yang tentu saja memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki pandangan yang realistis dan menghargai proses yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng.

Film-film romantis Korea memang memberikan gambaran ideal tentang cinta, namun sebagai penonton yang bijak, kita harus mampu membedakan antara fantasi yang ditampilkan di layar dengan kenyataan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah hubungan yang sehat bukan hanya tentang momen-momen romantis, tetapi juga tentang komitmen untuk terus tumbuh bersama, mengatasi tantangan, dan saling mendukung dalam berbagai kondisi. Dengan memahami dan menerapkan hal-hal positif dari film-film ini, namun tetap realistis terhadap dinamika kehidupan nyata, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan lebih kuat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun