Mohon tunggu...
hanifa hafiza
hanifa hafiza Mohon Tunggu... mahasiswa -

because I love my mother, wherever I am I will fight for her happy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Artikel Ilmiah, Bayi "Premature"

8 Desember 2017   00:05 Diperbarui: 8 Desember 2017   00:12 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

ABSTRAK

Pada dasarnya pengasuhan untuk anak sama, tidak berbeda walaupun anak lahir prematur. Anak dengan riwayat kelahiran prematur, waktu yang utama untuk mengejar tumbuh kembang nya optimal seperti bayi lahir aterm adalah 2 tahun pertama, dimana tumbuh kembang anak harus dinilai berdasarkan usia kronologis. Hal ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini masalah tumbuh kembang, bila terdapat masalah dapat segera dilakukan intervensi / penanganan. Tetapi memang benar, anak dengan kelahiran prematur harus dipantau terus sampai usia 7-10 tahun. 

Hal ini berguna untuk menilai masalah tingkat kecerdasan, masalah perilaku dan masalah lainnya. Bayi prematur yang termasuk dalam bayi berisiko tinggi, cenderung mengalami gangguan perkembangan. Realitasnya, 50 persen bayi prematur mengalami berbagai gangguan perkembangan. Bentuk gangguannya bisa berbeda satu dengan lainnya. Seperti keterampilan tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, bicara atau perkembangan lainnya. Bayi yang lahir prematur juga bisa mengalami gangguan perilaku akibat kelemahan sistem syaraf saat lahir. Gangguan perilaku di kemudian hari pun sudah bisa dideteksi saat bayi berkembang. Misalnya saja, anak gelisah, emosi, dan terlambat bicara.

Kata Kunci      : Prematur, Beresiko tinggi

PENDAHULUAN

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka dan sensitif untuk menerima rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan funsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa anak usia ini merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral.

Anak usia dini ialah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memunculkan berbagai keunikan pada dirinya. Pada tahap inilah, masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan yang intinya diharapkan dapat membentuk kepribadiannya.  (fadillah, 2014)

Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan masa kelahiran seorang bayi. Masa kelahiran sangat ditunggu-tunggu, akan tetapi jika kehamilan tidak mencapai 9 bulan lebih 10 hari atau sekitar 36-38 minggu, maka bayi itu termasuk bayi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada minggu sebelum minggu ke 34 atau minggu ke 35. 

Bayi yang  lahir prematur tumbuh dengan kesehatan yang baik dan fungsi reproduksi yang normal. Namun, para peneliti menemukan terjadinya peningkatan risiko dibandingkan dengan bayi prematur yang lahir mulai 1967-1988. Ditemukan juga bahwa kondisi terbanyak yang dialami bayi prematur adalah masalah lambung, cacat, gangguan mental, dan terlambatnya usia sekolah.

Kelahiran pematur dapat disebabkan karena adanya masalah kesehatan pada ibu hamil maupun pada janin itu sendiri yang merupakan faktor risiko dari terjadinya kelahiran prematur. Ibu dan anak yang dilahirkan dapat mengalami berbagai masalah kesehatan dikarenakan ibu belum siap secara mental dan fisik untuk melakukan persalinan, sedangkan pada bayi belum terjadi kematangan organ janin ketika dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuikan diri dengan kehidupan luar rahim, sehingga mengalami banyak gangguan kesehatan. (Soehermawan, 2002)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun