Aku datang kepada ibu mengadukan nasibku.Â
Seorang guru di pondok telah mengajakku bercumbu.
Di sentuhnya tanganku tiba-tiba di katakannya sejuta bintang dan rembulan yang bersinar indah.Â
Di kulumnya sejumput awan di masukkan ke dalam mulutku, terbukalah langit dan angkasa biru.
Nampak terasa jilatan api di matanya membakar jantungku. Inikah surga dengan api yang menyala-nyala.
Aku bingung, entah maunya apa guruku itu.
Aku hanya bisa pasrah malam itu, tangannya yang kuat dan liat melilit tubuhku.
Ia bagai ular menjulurkan lidahnya ke segala arah.
Entah racun entah madu, mataku menutup dan aku masuk ke dalam dunia baru.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!