Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjual Pisang Goreng dan Lelaki Kumal di Tengah Riuhnya Hujan

10 Desember 2021   16:30 Diperbarui: 16 Desember 2021   19:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. pixabay.com

Pisang goreng, pisang goreng legit hangat nikmat di santap.

Siapa beli datang merapat hujan turun bawa kopi dan teh hangat.

Gerobak kayu tanpa tumpangan nongkrong di atas trotoar. Di belakang selokan di depan lubang galian tiada henti hujan turun dari pagi hingga menjelang malam. 

Si bapak penjual gorengan wajahnya penuh minyak terang menyala. Nyala kompornya redup apinya di mainkan angin hujan bergoyang-goyang.

Tiga sisir pisang tanduk diam mengantuk kulitnya coklat menunggu di kelupas masuk ke minyak panas. Lihatlah lelaki paruh baya itu tampak tekun menunggu pembeli berkunjung.

Sesekali di tengoknya waktu lewat telpon genggam yang tersimpan di dalam saku baju. Irama campur sari dari radio butut belum juga bosan menemani.

Pisang goreng, pisang goreng legit hangat nikmat di santap.
Siapa beli datang merapat hujan turun bawa kopi dan teh hangat.

Di jalan lalu lintas nampak semrawut apa karena hujan turun seharian atau karena lubang galian yang belum di tutup. Tanah merah belepotan menempel di aspal jalan di lindas roda-roda kendaraan.

Becek, nyiprat ke mana-mana ke sepatu, sandal, celana dan muka, awas terpeleset masuk ke kubangan bisa repot belepotan. Penjual pisang goreng masih menunggu pembeli datang sesekali bersenandung ketika tiba lagu "Perahu Layar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun