Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perkenalan yang Mengesankan

6 Agustus 2021   04:10 Diperbarui: 6 Agustus 2021   04:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba seorang lelaki masuk ke dalam rumah dan mendapati kami tengah berdiri dengan muka yang sama-sama bingung ia pun terheran lalu bertanya.

" Ada apa ini ya, mas siapa, mau cari siapa?"

Akhirnya salah satu dari wanita itu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian lelaki itu pun mempersilahkan Ferdy untuk duduk dan menyuruhnya menceritakan sejelas-jelasnya apa yang terjadi pada malam hari itu. 

Dengan perasaan yang campur aduk antara percaya dan tidak percaya serta rasa takut yang menyelimuti dirinya, Ferdy pun mencoba menceritakan hal tersebut dengan jelas dan berurutan.

Perempuan yang lebih tua yang berkerudung biru memberikan sebuah foto yang terpajang di atas lemari kecil kepada Ferdy lalu bertanya kepadanya.

" Mas yakin wajah perempuan yang ada di dalam foto ini yang kemarin malam mas antar kesini."

Ferdy pun melihat foto tersebut dan dengan tegas berkata.

" Iya bu, wanita ini yang saya antar ke sini malam itu."

Semua orang yang ada di dalam rumah tersebut tak kuasa menahan tangis dan air mata lalu ibunya Riris bercerita sedikit perihal kehidupan putrinya semasa hidup. 

Ternyata Riris adalah seorang korban dari laki-laki yang pernah dekat dengannya, ia di tinggalkan begitu saja tanpa tanggung jawab saat dirinya tengah hamil empat bulan. 

Riris pun frustasi hingga akhirnya jatuh sakit dan tak lama kemudian suatu hari saat ia bekerja ia terpeleset jatuh dari tangga dan mengalami pendarahan hebat namun sayang sesampainya di rumah sakit nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Riris bekerja sebagai OB kantor di daerah Sudirman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun