Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menikmati Kekosongan

20 November 2019   23:14 Diperbarui: 20 November 2019   23:23 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menikmati kesendirianku, menikmati kekalahanku, menikmati kekosongan dan kehilangan dalam hidupku. Aku menikmati rasa sakit dalam hatiku sambil mengurai waktu seberapa jauh umurku berlalu.

Luka-luka dan darah mengalir di sabet masa silam dan masa depan adalah nyanyian-nyanyian tanpa suara namun berdengung di telinga.

Dan di dalam keheningan aku meracau, air mataku mengalir dan ku dengar suara ibu memanggil, aku bangkit sambil memeluk jiwaku yang payah menggigil.

Dosa-dosa ku enggan berguguran, melekat dan hitam namun waktu tak mungkin kembali, ia tak akan pernah datang lagi kecuali apa yang telah di tentukan untukku bagi kematian yang sudah pasti.

Oh, doa-doa muncrat dari mulutku, berlelehan amis dan bau busuk. Api menghanguskannya dan tinggal aku yang masih berdiri di tengah waktu yang sebentar lagi memanggilku.

Kebayoran Lama

20 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun