Bayanganmu memantul di ingatanku, bagai kecipak air di danau yang bening biru. Guratan-guratan cahaya melukis keindahan jiwamu, aku di perlihatkan keteguhan.
Jernih, menyilaukan mata, tenang, senyap kerap kali hadirmu tanpa bayang. Ketekunanmu memenjarakan setiap keinginan bagai tali kekang di urat nadi yang tak mudah putus.
Engkau sabar, engkau pendiam, sorot matamu menyimpan keperkasaan. Keseimbangan dalam jiwamu, keharmonisan memilah milah waktu menjadikan kau tahu untuk apa ini hidup.
Langkahmu pasti meski lamban, menapaki sesulit apapun yang di depan, tak mengeluh terus bertahan bahkan ego kau kubur pendam. Aku di perlihatkan kesejatian.
Sekelebat kira angin menyambar dedaunan. Kepergianmu melesat tak tertahan melewati batas yang pernah kau perjuangkan.
Oh inilah engkau lelaki setajam belati tak mudah menyerah terhadap cuaca, terhadap situasi.
Selamat jalan adikku sayang, selamat menempuh perjalanan kekal tanpa derai air mata, tanpa sakit, tanpa apapun lagi yang terasa dan hakikat hidup adalah kematian yang merdeka.
Selamat jalan adikku, selamat jalan kesayangan.
30 Agustus 2019
}Jakarta Selatan
Untuk adikku tersayang