Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tik Tok

19 Juni 2018   00:31 Diperbarui: 19 Juni 2018   00:35 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lewat aplikasi tik tok, kini saatnya bernyanyi, goyang badan, goyang dua jari, kepala di pentok di geleng kanan kiri. Tua dan muda sudah tak perduli yang penting happy bisa umbar diri.

Hiburan jaman sekarang begitu dashyat menggebu, bagai kutu loncat riang gembira mengumbar nafsu. Mudahnya jadi terkenal, gampangnya ikut-ikutan, jaman ini jaman edan. Jaman segalanya nampak kelihatan.

Aku sih tak munafik, tak juga menampik, namun teknologi yang bikin akal sehat melintir bisa jadi bumerang yang tak baik, lihatlah budaya asli kian tergerus, norma-norma hidup santun hanya dongeng tidur para lansia sebelum di kubur.

Sungguh tak bisa di hindari kecuali pada diri sendiri, teknologi kian canggih seharusnya kita juga pandai memilih. Dan aku memilih menulis di kompasiana untuk sebuah kesenangan diri. Untuk persahabatan yang abadi.

Sekali lagi aku tak munafik, aku tak menampik semua orang mencari hiburannya sendiri-sendiri, lewat teknologi yang kian mudah di dapati, kamu pilih tik tok, aku pilih tok tik.

Tok tik, tok tik, tok tik, tok

Handy Pranowo

19june18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun