Di sini waktu begitu terasa lamban. Mengurung dukaku semenjak kau tinggalkan. Air mata telah menjadi debu namun semua itu tak juga memutar balikkan waktu bersamamu.
Hanya dentang bel gereja di hari minggu yang seketika mengingatkan kau masih berada di sampingku. Aku masih lemah, mengingat kepergianmu yang begitu cepat.
Orang-orang datang kepadaku memberi semangat, puluhan rangkaian bunga tersemat, duka cita alam raya untuk bangsaku tercinta. Untuk buah hatiku nan lara.
Berusaha tegar, melepas semua dengan satu ledakan adalah hal yang teramat berat namun ku lihat Tuhan duduk bersamaku. Di antara puing-puing reruntuhan hari minggu. Merdekalah, sebab kuasaMu melebihi apapun juga.
Bagaimanapun kau tak akan pernah kembali kecuali Tuhan yang seringkali datang menghiburku. Aku hanyalah wanita, ibu dari anak-anakku tercinta. Maka aku akan selalu berdoa, semoga kau bahagia di dalam surga bersamaNya.
Handy Pranowo
22Mei18
Teruntuk seorang ibu yang telah kehilangan anaknya saat tragedi bom Surabaya.