Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Risiko dan Ancaman akibat Tertinggal dalam Sains dan Teknologi

24 September 2021   12:16 Diperbarui: 24 September 2021   12:19 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Eropa berhasil menjelajahi ujung-ujung bumi sambil membawa senjata api di tangan, satu per satu peradaban-peradaban besar di masa sebelumnya bertumbangan.

Berbekal kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, satu per satu, benua-benua di dunia mereka jajaki.

Negara-negara yang secara ukuran luas dan jumlah populasinya itu kecil, Inggris, Belanda, Spanyol, Portugal, bisa menjajah dan mengobok-obok seantero Afrika dan Asia. Negara besar (secara ukuran luas dan jumlah penduduk) seperti India dan China pun jadi mainan mereka.

Apalagi Indonesia yang waktu itu masih terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan yang berbeda.

------------

Sejarah sudah membuktikan berkali-kali, mulai dari jaman Romawi sampai dengan jaman-nya Marcopolo. Mulai dari jamannya Perang Dunia I dan II, dan tentu juga masih berlaku sampai saat ini.

Bangsa yang berhasil mengungguli bangsa lain dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kemampuan untuk dengan leluasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, menjulurkan tangan dan menguasai bangsa yang kalah unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Yang tertinggal akan gigit jari, melihat bangsa lain jadi tuan di negerinya sendiri.

------------

Belajar dari sejarah, maka mestinya kita pun, jangan mau tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun