Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buat Isteri yang Menolak Tua

23 September 2021   13:28 Diperbarui: 23 September 2021   13:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr diambil dr https://unsplash.com/photos/ZK5ZWjL69o0

Seperti lilin yang menyala semalaman,

gravitasi menarik turun lekuk-lekuk tubuhmu.

Begitu juga bocah-bocah tampan yang kau lahirkan,

Tak kalah garang, ikut menggurat garis-garis di tubuhmu.

Kata orang sekarang kau tak lagi menawan,

tapi mataku tak pernah jemu menikmati senyumanmu

Kata orang juga, mendengarkan ocehanmu itu melelahkan,

tapi telingaku masih rindu gelak tawa, canda dan bahkan omelanmu.

Mungkin karena kau isteriku dan bukan isteri orang.

NB : Wkwkwkwkwkwk

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun