Mohon tunggu...
Handoko Sufalal
Handoko Sufalal Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekaten, Catatan Kecil Sebuah Pergeseran Konsep Dasar

10 Desember 2011   18:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekaten “catatan kecil sebuah pergeseran konsep dasar”

Sekaten, seperti kita pahami bersama berasal dari kata Syahadatain. Pada masa Sultan HB I, sekaten dijadikan ajang da’wah Islam. Tiket masuk areal alun-alun utara yang notabene dijadikan central perayaan sekaten tak dibayar dengan rupiyah melainkan dengan pembacaan Syahadat. Pergeseran yang muncul pada era sekarang entah apa motivasi dasarnya namun terlihat ada pergeseran konsep di sana. Mungkin di jaman yang serba rupiyah seperti sekarang serta pengukuhan kata DEMOKRASI dan HAM yang dijadikan semangat melebihi apa pun, mengingat konsepnya yang dinggap riil dan lebih manusiawi melatarbelakangi pergeseran ini. Entahlah. Namun kadang dalam hati kecil saya sering berbisik-bisik kecil “alangkah nikmatnya jika perayaan sekaten menggunakan aturan main pencetusnya meski hanya diberlakukan pada minggu-minggu awal sekaten saja misalnya.”

Namun terlepas dari itu semua, memang penggunaan tiket masuk membuat semua warga lintas agama maupun ras dapat lebih nyaman mengikuti perayaan ini. Jadi kesan meniadakan perbedaan mampu terwujud melalui komersilitas pengelolaan perayaan ini.

Nb: ini bukan kritik, bukan protes, dan maaf jika terlalu lancang. Ini hanya sekedar gelitikan hati kecil yang sudah lama singgah dan belum sempat diapresiasi saja.

Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun