Mohon tunggu...
Handi Aditya
Handi Aditya Mohon Tunggu... Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Tertarik pada sains, psikologi dan sepak bola. Sesekali menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mencicipi Rasa "Kala Cinta Menggoda" Milik NOAH yang Kelam dan Memilukan

10 Juli 2020   08:20 Diperbarui: 10 Juli 2020   09:45 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ariel NOAH di video klip Kala Cinta Menggoda ala Cinta Menggoda - Noah (Tangkapan Layar YouTube NOAH OFFICIAL)

Dalam hidup, setidaknya ada dua jenis jatuh cinta yang paling ironi. Pertama adalah jatuh cinta kepada orang yang tak balik mencintai. Kedua adalah jatuh cinta terhadap yang juga mencintai, namun sudah ada yang memiliki.

Ironi yang terakhir disebutkan di atas, kali ini coba diangkat dan diperjelas oleh grup band NOAH, di dalam lagu lawas sentimentil yang mereka kemas ulang berjudul "Kala Cinta Menggoda".

Lagu karangan Guruh Soekarno Putra yang sempat dipopulerkan oleh Almarhum Chrisye ini, disuguhkan dengan nuansa yang sangat jauh berbeda oleh Ariel dkk. Tidak ada lagi nuansa pop-etnik yang ceria, sebagaimana versi aslinya dulu.

Di versi terbarunya kali ini, yang ada hanyalah lantunan melodiktikal piano, bersanding dengan instrumen gitar dan bass yang tipis-tipis, serta hanya diiringi oleh suara dentum drum programming, yang monoton ketukannya. Tidak ada instrumen berlapis yang tumpang tindih, semuanya dibuat seminimalis mungkin.

Aransemen yang memang sengaja dibuat sederhana ini, memang bukan menjadi kemasan lagu yang paling istimewa, NOAH tentu bisa saja membuat aransemennya menjadi lebih kaya lagi. Akan tetapi justru dengan kesederhanaan inilah, lagu ini menjadi amat nyaman didengarkan.

NOAH menyuguhkan kebaruan musik "Kala Cinta Menggoda" ini ke dalam kemasan yang lebih mellow, lebih lembut, supaya penikmat musik mereka lebih mudah memahami lirik di lagu ini yang kelam, yang terdengar bias di versi sebelumnya.

Jika di versi asli yang nuansa musiknya lebih nge-pop dan ceria, kita menjadi sulit memaknai lirik di lagu ini. Namun di versi yang terbaru ini, kita akan lebih mudah hanyut ke dalam alunan musik yang sendu, pada lirik jatuh cinta yang menjengkelkan.

Lagu ini memang tidak mengangkat tema jatuh cinta yang penuh warna, serta diwarnai kegembiraan. Melainkan justru menyuguhkan rasa jatuh ke dalam cinta, yang dipenuhi dengan pilihan-pilihan sulit.

Kematangan Ariel yang tak terlalu menekankan teknik vokal bernyanyinya di lagu ini, memungkinkan kita untuk lebih mudah menerjemahkan liriknya kata per kata.

Mungkin ada banyak orang di luar sana yang baru 'ngeh', bahwa lagu "Kala Cinta Menggoda" ini, ternyata adalah lagu sedih yang sarat dengan ungkapan 'keputus-asaan'. Dan NOAH berhasil membuat bias makna di lagu ini, menjadi sangat dalam dan menyentuh, namun tetap syahdu untuk dinikmati.

Sejak jumpa kita pertama, ku langsung jatuh cinta. Walau ku tahu engkau ada pemiliknya.

Namun ku tak dapat membohongi hati nurani, ku tak dapat menghindari gejolak cinta ini.

Dua bait lirik pembuka di lagu ini, terasa sekali menggambarkan betapa sialannya jatuh cinta terhadap orang yang sudah dimiliki orang lain. Ingin tetap larut mencintai, akan memupuk rasa bersalah. Sementara jika dilewatkan, tentu akan membuat rasa penyesalan tersendiri. Situasi menjengkelkan tadi, ditutup pula oleh suara kefrustrasian pada bagian refrain :

Maka ijinkanlah aku mencintaimu
atau bolehkanlah ku sekadar sayang padamu

Ijinkanlah aku mencintaimu
atau bolehkanlah ku sekadar sayang padamu.

Jika di bait awal masih kurang terasa pelik, maka di bait berikutnya setelah refrain, kita akan menjumpai lagi kesialan yang tak kalah menyebalkannya. Kalimatnya begini :

Memang serba salah rasanya, tertusuk panah cinta.
Apalagi ku juga ada pemiliknya.

Tapi ku tak mampu membohongi hati nurani,
ku tak mampu menghindari gejolak cinta ini.

Kurang pelik apalagi? Yang dicintai sudah ada yang punya. Sementara saat mencintainya, kita masih berada dalam hubungan dengan orang lain pula. Di sinilah cinta menggoda akal sehat dan kedewasaan seseorang. Tetap melangkah mengikuti tuntunan cinta yang begitu menggoda ini, mengabaikannya, atau justru mengharapkannya diam-diam?

Tak cukup sampai di situ, NOAH juga menambahkan sebait lirik baru di sela-sela refrain kedua, yang kian menambah rasa pilu pada jatuh cinta yang semestinya membahagiakan. Bunyinya begini :

Oh, hati nan lara yang dirundung asmara
Hilanglah selera, hilanglah segala rasa...

Kentara sekali Ariel dkk, tengah berusaha menguatkan nuansa jatuh cinta yang 'serba salah', dilematis, serta serba menyulitkan, namun sialnya tak bisa dihindari. Sebab cinta memang seperti itu. Selalu tak pernah bisa ditentukan, tak bisa direncanakan kepada siapa, serta kapan tepatnya dirasakan.

Cinta selalu datang tak tepat waktu, tak bisa diduga. Ia singgah begitu saja pada orang-orang yang kadang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Serupa dengan lagu ini, cinta justru datang menggoda, ketika kita tengah ada yang memiliki. Serta sialnya lagi, harus dialamatkan kepada orang yang juga sudah ada pemiliknya.

Tak salah jika lagu ini ditutup pada bagian refrain, yang liriknya sedikit dipermanis. Seolah garnis dari buih krim susu, yang menyembunyikan getir secangkir kopi pagi saya hari ini.

Ijinkanlah aku mencintaimu, atau bolehkanlah ku sekadar sayang padamu
Maafkan jika ku mencintaimu, lalu biarkan ku mengharap kau, sayang padaku.

Ijinkanlah aku mencintaimu
bolehkanlah ku sekadar sayang padamu.
lalu biarkan ku mengharap kau, sayang padaku.

Kesimpulannya, lagu ini amat enak didengarkan sebagai teman berdialog dengan diri sendiri, saat sedang di perjalanan, atau saat hendak beristirahat. Musiknya yang tenang dan liriknya yang syahdu, merupakan obat terbaik bagi keletihan berpikir sehari-hari.

Namun satu saja kritiknya, jika saja Ariel lebih cermat dalam melafal "sekadar" dan bukan "sekedar", tentu tidak ada celah bagi saya untuk menangkap apa yang kurang di lagu ini.

Lalu pertanyaannya sekarang, seberapa siapkah kita kala cinta yang semenyebalkan ini, datang menggoda?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun