Mohon tunggu...
Hana Rosa Nabila
Hana Rosa Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Lampung

Halo, saya Hana Rosa Nabila mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gen Z TikTok Si Paling Mental Health?

18 Oktober 2023   16:28 Diperbarui: 27 Oktober 2023   14:55 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Gen Z TikTok Si Paling Mental Health?

Oleh Hana Rosa Nabila

Fenomena kesehatan mental di kalangan Gen Z saat ini menjadi topik menarik yang layak untuk dibahas.

Generasi Z adalah kelompok generasi yang tumbuh dengan teknologi ke dalam kehidupan mereka setiap hari. Generasi Z lahir antara tahun 1995 dan 2012 dan tumbuh dalam era yang sepenuhnya terkoneksi dengan teknologi dan internet. Bagi mereka, teknologi dan internet adalah hal yang wajar dan sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka, bukan suatu inovasi yang baru seperti yang dianggap generasi sebelumnya.

Cara hidup Generasi Z telah diubah oleh kemajuan teknologi dan akses internet. Mereka telah menjadi terbiasa berkomunikasi dengan perangkat perangkat gadget, mendapatkan akses ke berbagai informasi melalui internet, bermain game, dan bahkan melakukan pembelian online dengan smartphone mereka. Ini berlaku untuk hampir seluruh Generasi Z, tanpa memandang status finansial atau tempat tinggal mereka. Jika dibandingkan dengan televisi, Generasi Z lebih bergantung pada smartphone daripada televisi. Smartphone telah menjadi perangkat yang sangat umum dalam genggaman mereka dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari mereka.

Generasi Z perlu menyesuaikan diri dengan sangat cepat karena perkembangan yang cepat. Perkembangan zaman memiliki efek positif dan negatif yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Contohnya adalah dari aplikasi pembuat video seperti "TikTok", yang menjadi salah satu aplikasi terpopuler pada tahun 2020 sampai sekarang.

Kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang bebas dari tanda-tanda gejala gangguan mental. Berdasarkan (WHO, 2018) Gangguan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi pada kelompok usia remaja. Diperkirakan 3,6% remaja usia 10-14 tahun dan 4,6% remaja usia 15-19 tahun mengalami gangguan kecemasan. Depresi diperkirakan terjadi pada 1,1% remaja usia 10-14 tahun, dan 2,8% remaja usia 15-19 tahun. Gangguan perilaku atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder ditandai dengan kesulitan memperhatikan, aktifitas berlebihan dan tindakan tanpa memperhatikan konsekuensinya, terjadi antara 3,1% remaja usia 10-14 tahun dan 2,4% remaja usia 15-19 tahun. Gangguan perilaku melibatkan gejala perilaku yang merusak atau menantang terjadi pada 3,6% remaja usia 10-14 tahun dan 2,4% remaja usia 15-19 tahun.

Istilah "kesehatan mental" di TikTok baru-baru ini mendapat perhatian dan menjadi sangat populer, terutama dalam banyak diskusi di kolom komentar. TikTok telah menjadi topik viral tentang masalah kesehatan mental, terutama setelah banyak konten yang dibuat oleh pemuda yang menceritakan pengalaman mereka mendiagnosis kesehatan mental mereka. TikTok menarik banyak pengguna karena platform media sosialnya mudah diakses dan cepat. Aplikasi ini sangat diminati karena algoritmanya, yang membedakannya dari platform media sosial lainnya. TikTok menggunakan algoritma yang berfokus pada konten daripada grafik sosial, sehingga konten yang ditampilkan disesuaikan dengan minat dan preferensi penggunanya (Arunman, 2020).

Beberapa pengaruh TikTok terhadap kesehatan mental generasi z : 

1. TikTok, karena dorongan komparasi sosial, sering menjadi tempat orang membagikan momen terbaik dari kehidupan mereka. Namun, ini juga menyebabkan komparasi sosial yang tak terhindarkan di antara Generasi Z. Melihat konten yang mengagumkan seperti orang dengan tubuh yang sempurna, gaya hidup glamor, atau prestasi luar biasa pada usia yang sangat muda dapat membuat Generasi Z merasa tidak puas dengan diri sendiri. Generasi Z dapat mengalami tekanan yang signifikan dan dampak buruk pada kesehatan mental mereka karena dorongan komparasi sosial ini.

2. Generasi Z menikmati ketagihan dan pertunjukan TikTok, yang telah menjadi platform yang sangat adiktif bagi mereka. Mereka terus-menerus terjebak dalam siklus yang menghabiskan waktu berjam-jam di TikTok, tanpa menyadari berapa banyak waktu yang telah mereka buang percuma. Generasi Z dapat mengalami tekanan yang lebih besar karena ingin tampil baik dan mendapatkan pengakuan dari sesama pengguna TikTok. Ketakutan kehilangan pengakuan atau mendapatkan followers lebih banyak dapat meningkatkan fomo (fear of missing out) yang muncul pada generasi Z.

3. Persepsi tubuh dan citra diri: Dengan munculnya TikTok, gaya kecantikan dan penampilan menjadi sangat populer. Video yang berfokus pada dansa dan tren kecantikan di TikTok yang sering menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis dapat mempengaruhi cara generasi Z melihat dan merasa tentang tubuh mereka sendiri. Jika penampilan mereka tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan di TikTok, mereka mungkin merasa tidak puas dengan penampilan mereka. Hal ini dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri mereka dan dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun