Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Darimana Datangnya Rasa Bahagia?

29 September 2025   12:14 Diperbarui: 29 September 2025   10:10 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat sebuah jalan, bahagia merupakan pilihan : pilihan jalan bahagia atau pilihan kebahagiaan semu.

Percabangan ada di kehendak si individu dalam menentukan langkah dan memilih jalan menuju kebahagiaan. 

Yakni : melakukan hal-hal yang berujung pada kebahagiaan atau melakukan pilihan jalan lain yang justru menjauh dari bahagia yang hakiki. Jalan yang kedua ini kita sebut kebahagiaan semu.

Kebahagiaan semu misalnya ada pada diri koruptor. Ada pada diri pejabat yang memakan uang rakyat. Ada pada diri narapidana yang kabur dari penjara..dan ada pada tiap individu yang memilih melanggar norma. Misalnya pengguna narkoba, orang menang judi, hingga mahasiswa pelaku plagiat. 

Bisa jadi mereka merasa, apa yang dilakukannya sudah benar dan membuatnya Bahagia. Ya bahagia semu. Karena apa, bahagia akan menuntun kembali ke jalannya..menuju pilihan jalan menuju kebahagiaan yang sejati.

Ilustrasi bahagia. (Dok.luwuktimes.com)
Ilustrasi bahagia. (Dok.luwuktimes.com)

Beruntung, bahagia tidak selalu diukur dengan uang dan materi. Namun bahagia muncul di relung hati individu karena mengambil pilihan. Paling sederhana adalah pilihan untuk mensyukuri apa yang diperolehnya.

Di akhir tulisan ini, saya mengutip sebuah Hadist Nabi Muhammad SAW tentang empat perkara yang patut disyukuri menjadi sebuah kebahagiaan.

"Ada empat perkara termasuk kebahagiaan; istri (suami) yang shalihah/soleh, tempat tinggal yang lapang, teman atau tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman."

Jadi......untuk menuju bahagia, dikembalikan pada pilihan individu untuk meraihnya. (*)

(Pengantar Filsafat Umum, materi kuliah Ilmu Komunikasi Universitas Peradaban Bumiayu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun