Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Jujur No Plagiat dari Kompasiana

1 Mei 2021   12:10 Diperbarui: 1 Mei 2021   12:15 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plagiat alias menjiplak merupakan penyakit dalam menulis. Harus dihindari. Di platform blog Kompasiana kita belajar jujur, dilarang menjiplak alias no plagiat. 

TULISAN ini diangkat dari pengalaman saya selama 3 bulan terakhir menjadi penyumbang tulisan di Kompasiana. Saya jadi menyadari, betapa ketat admin Kompasiana memastikan tulisan yang dikirim adalah naskah asli. Darinya saya meyakini, Kompasiana mengajak para Kompasianer menjadi penulis karya asli, bukan jiplakan.

Ceritanya, saya sudah dua kali mendapat notifikasi dari admin. Tulisan saya ditengarai menjiplak sehingga tidak dimuat atau dikembalikan. Admin memberikan peluang lima kali kesempatan kepada tiap Kompasianer. Artinya, bila karya diketahui menjiplak sebanyak lima kali maka akun kita ini akan dibekukan. Tidak mau bukan kehilangan akun?

Sebutkan Sumber

Sejak saat itu, saya sangat berhati-hati. Terutama bila mengutip pendapat, cuplikan naskah berita maupun karya orang lain. Wajib diingat betul adalah sebutkan sumber darimana kita mengutip pendapat tersebut. Tentu ini melatih kejujuran kita bukan? 

Kadang ada penulis yang ingin membuat tulisan panjang, penuh data, namun disayangkan susunan kata-kata tersebut merupakan sebuah karya orang lain yang kita merasa malu menuliskan sumbernya. Hal ini sangat dihindari di Kompasiana.

Selain menuliskan sumber, bila kita mengutip karya penulis lain juga dilarang melebihi dari seperempat total karakter tulisan sendiri. Bila melebihi, hal ini juga akan dikategorikan menjiplak. Jadi sungguh harus teliti.

Bagaimana baiknya menghindari indikator penjiplakan karya dalam Kompasiana?

Untuk lolos pemuatan karya tanpa kena sensor plagiat, ada beberapa kiat. Berikut sharing tip dari pengalaman saya mendapat notifikasi dari admin:

1. Berpikirlah karya orisinal

Disebut karya orisinil merupakan karya sendiri. Bisa jadi tulisan kita lahir setelah membaca karya Kompasianer lain, lalu Anda terinspirasi dan melakukan pengembangan sendiri. Yang demikian, menurut saya masih tergolong orisinil sejauh kerangka tulisan dan bahasa yang digunakan adalah hasil pemikiran sendiri.

2. Sebutkan sumber tulisan bila melakukan pengutipan

Pengutipan karya orang lain memungkinkan terjadi untuk memperkuat data atau analisis. Bila terjadi demikian, harus disebutkan sumber saduran tersebut. Meliputi siapa penulis, judul, maupun tahun. Bila mengutip dari link portal internet, cantumkan pula linknya.

3. Gunakan teknik parafrase

Menghindari penjiplakan bisa menggunakan parafrase. Artinya, tulis kembali dengan kata-kata sendiri dari hasil pembacaan terhadap karya lain. Tentunya ditambah dengan penjelasan pribadi terhadap paragraf yang diparafrasekan tersebut. Jadi bukan sekadar mengatakan kata-kata atau permainan kata semata. Melainkan memberikan makna baru tanpa menyimpang dari subtansi.

4. Sebutkan sumber foto

Untuk menghindari foto yang kita gunakan diturunkan oleh admin, harus selalu dicantumkan dari mana foto tersebut diperoleh. Terutama bila menggunakan foto hasil unduh dari Google, media sosial, maupun sumber lain di internet. Ini penting untuk menghindari tuntutan hak cipta foto, serta memberikan penghormatan terhadap si pemilik foto. Bila foto yang digunakan adalah dokumen milik sendiri maka cantumkan kredit dok pri pada bagian bawah foto. Saya pernah beberapa kali foto di-grounded oleh admin. hehe. 

Kurang lebih demikian pelajaran yang saya ambil dari dua kali mendapatkan notifikasi dari admin Kompasiana. Saya sharing disini dengan maksud untuk berbagi tanpa berniat menggurui. Terima kasih. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun