Smartphone dan smartparenting menjadi kebutuhan saat ini. Perlu mendidik perempuan untuk menjadi pilar literasi di keluarga.
PEMAKAIAN gadget oleh anak-anak di era pandemik Covid-19 mengalami peningkatan. Anak memakai anak untuk belajar daring, sekaligus untuk berselancar internet dan bermain game online. Orangtua perlu peduli terhadap aktivitas online anak.
Kepedulian orangtua, khsusunya perempuan perlu dilatih. Salah satu  model pelatihan adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi digital. Tujuannya agar perempuan melek internet.
Kenapa menitikberatkan kepada perempuan?Â
Hal ini karena dorongan kebutuhan menjadikan perempuan sebagai pilar literasi keluarga. Diharapkan perempuan yang melek internet bisa menularkan kemampuannya kepada suami dan anak. Misal digunakan untuk mengontrol pemakaian gadget oleh anak, mendampingi anak belajar daring, dan lainnya.
Selain itu, keterampilan melek internet diperlukan bagi perempuan untuk menyetarakan kesenjangan akses digital antara laki-laki dengan perempuan. Hal ini bisa dibaca pada artikel saya yang bisa dibaca disini.
Bagaimana cara menguatkan kemampuan literasi digital bagi perempuan :
1. Membentuk kelompok atau komunitas
Komunitas dibentuk dengan mengumpulkan perempuan yang memiliki minat dan keinginan sama untuk belajar melek internet.
2. Melakukan pemetaan tingkat literasi pada perempuan
Setelah berkumpul dalam komunitas disarankan untuk melakukan pemetaan pada perilaku dan pengalaman berinternet guna mengetahui tingkat literasi anggota komunitas. Tujuannya untuk mengetahui, siapa anggota kelompok yang memiliki literasi tinggi, sedang, dan rendah.
3. Memberikan pelatihan berupa teori
Setelah mengukur tingkat literasi akan diketahui kebutuhan dari masing-masing kelompok literasi tersebut. Pemberian materi disesuaikan dengan keinginan anggota kelompok untuk belajar materi apa yang diminati atau ingin dikuasai.
4. Melakukan praktik dasar menggunakan internet
Praktek dasar menggunakan internet disesuaikan dengan keterampilan yang ingin dikuasi oleh peserta, misalnya berjualan online, mengoperasikan medsos dan keterampilan menunjang pembelajaran anak.
Dengan car aini, diharapkan perempuan memiliki kepekaan untuk mendampingi anak dalam menggunakan gadget. Cara ini ditambah dengan membuat pengaturan gadget di rumah bagi anak. Diharapkan, orangtua yang smart mampu menciptakan pola smart parenting untuk menghadapi smartphone yang biasa digunakan anak. (*)