Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lansia Indonesia, Ayo Jangan Takut Divaksin

11 Maret 2021   21:47 Diperbarui: 12 Maret 2021   07:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. covid19.go.id

Sayangi orangtua dan keluarga kita. Ajak lansia di sekitar untuk mau divaksinasi Covid-19. 

KABAR meninggalnya seorang lanjut usia (lansia) di Kabupaten Banyumas pasca mendapat vaksinasi pada Senin (8/3/2021) semoga tidak menyurutkan motivasi lansia untuk divaksin. Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein seperti dikutip Kompas.com, menyatakan meninggalnya lansia tersebut bukan karena vaksinasi melainkan sakit stroke. Lebih lengkap bisa membaca link berikut ini.  Penjelasan tersebut perlu diteruskan, agar para lansia tidak merasa ragu-ragu atau takut, bahkan menolak di vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Sadiyanto mengatakan, lansia rawan terpapar Covid-19, terutama yang memiliki riwayat penyakit bawaan. Serta rawan menyebabkan kematian pada lansia yang terpapar Covid-19. Dari kasus kematian Covid-19 di Banyumas yang mencapai 432 kasus hingga 11 Maret 2021, sebesar 80 persen berasal dari kelompok lansia. Karena itu, ia wanti-wanti agar lansia mendapat vaksin dan mau divaksin.

"Ada 260.000 lansia di Banyumas yang akan divaksin. Kami prioritaskan vaksin kepada kelompok lansia, yang sudah divaksin sampai saat ini 6.500 orang. Alhamdulillah sehat dan aman," katanya ketika bertemu saya, Kamis (11/3/2021). Waktu itu saya menanyakan, kenapa pengajuan vaksinasi untuk instansi kami belum disetujui. Dari jawaban itu, saya jadi tahu, bahwa memvaksin lansia jauh lebih penting saat ini.

Kampanye Jangan Takut Divaksin

Meski demikian, yang namanya disuntik bisa jadi bayangan menakutkan, terutama bagi lansia. Terbayang rasa sakit atau takut jarum. Kekhawatiran disuntik termasuk dirasakan bapak saya yang saat ini berusia 61 tahun. Saya pun berusaha memberi motivasi, serta menepis rasa takut. Mengajak untuk mau divaksin.

Selain rasa takut, banyak lansia juga yang merasa pasrah. Banyak yang berujar, divaksin atau tidak divaksin sudah sama saja. Pasrah pada takdir soal sakit dan kematian. Begitu kira-kira. Seperti yang diungkapkan Lurah Karanglewas Lor, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Fitriyatni saat memotivasi perlunya lansia ikut vaksin.

"Banyak lansia yang beranggapan buat apa divaksin, dan sudah pasrah terhadap kondisi. Ini yang menjadi kami berupaya untuk melakukan penyadaran mendorong agar lansia mau divaksin," kata Ibu Lurah.

Jangan Ragu Divaksin

Dikutip dari Kompas.com, sedikitnya ada lima alasan agar lansia Indonesia tidak takut divaksin. Lebih lengkap bisa baca  link berikut ini.Lima alasan tersebut adalah : 1) Angka kematian Covid-19 pada kelompok lansia di Indonesia relatif tinggi. 2) Vaksin yang digunakan sudah lulus uji  klinis. 3).  Tidak ada efek samping serius. 4). Upaya mencapai herd imunity. 5) Menekan risiko gejala berat dan kematian akibat terpapar Covid.

Dengan menyampaikan lima alasan tersebut diharapkan membantu lansia menjadi percaya diri mendapatkan vaksin. Ayo jaga orang tersayang di tengah keluarga kita. Oya, juga apresiasi yang tinggi terhadap para tenaga medis yang berjibaku tanpa kenal lelah dalam perang melawan Covid-19 ini. Covid-19 belum berlalu, mari selalu kenakan masker dan protokol kesehatan untuk antisipasi penularan Covid-19. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun