Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Gerakoman" Menuju Indonesia Lestari yang Berkelanjutan

3 Desember 2022   15:05 Diperbarui: 3 Desember 2022   15:20 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Screenshoot Zoom Gerakoman |dokpri

'Gerakoman' merupakan Gerakan Aksi Ekologi Manusia, yang artinya sebuah gerakan aksi bersama dan nyata untuk berkesadaran hidup ekologi bagi keberlangsungan manusia seutuhnya.

Gerakan ini melibatkan seluruh mahasiswa mata kuliah ekologi dengan membawa tumbler dan lunchbox masing-masing sebagai aksi nyata guna mengurangi dampak sampah plastik pada lingkungan, gerakan membawa tempat bekal makanan ini sudah berjalan juga di setiap jenjang sekolah di kabupaten Purwakarta.

Dalam paparannya, apa yang dilakukan oleh IPB dan Mahasiswanya adalah sama dengan upaya transformasi pendidikan yang ada di Kabupaten Purwakarta, gaya hidup berkelanjutan untuk menumbuhkan kesadaran hidup ekologis mengusung tema yang sama dengan 'Gerakoman' tersebut.

Tatanen di Bale Atikan adalah sebuah gerakan pendidikan karakter untuk merawat bumi dan berguru pada bumi melalui model pembelajaran berbasis Pancaniti dan Pertanian berbasis Permakultur agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat dirinya, kodrat alamnya dan kodrat zamannya.

Dihadiri oleh bapak Dr. Sutoyo M.Si sebagai Vice President United Diversity, Moch. Irvan Efrizal S.IP, Founder Self Learning Institute, keduanya sebagai narasumber dalam kegiatan Festival 'Gerakoman' tersebut.

Ibu Dr. rer.nat Rina Mardiana, S.P., M.Si, sebagai koordinator MK Ekologi Manusia IPB University, Special Speech : Bapak Jalal, Bapak Ir. Soerya Adiwibowo M.S, dan Tantowi Yahya.

Live Streaming dilaksanakan secara apik dan menarik, dimana kita semua menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh kedua pemateri tersebut, juga dari Purwakarta special speech disampaikan oleh Bapak Dian Muthmain selaku Tim Pengembang kurikulum jenjang SD yang juga turut berkiprah dalam pelaksanaan IHT TdBA di Kabupaten Purwakarta.

Seperti halnya manusia yang sedang sakit, bumi pun sama mengalami derita yang jika kita dapat mendengarnya dan merasakannya maka kita pun tidak akan menyia-nyiakannya dan pasti akan selalu menjaganya.

Permasalahannya adalah dimana manusia itu sendiri tentunya harus memiliki Passion dan peka terhadap lingkungan dan alam, dimana alam selalu memberikan yang terbaik untuk umat manusia walaupun kita tidak pernah sekalipun membalas kebaikannya.

Prinsip dari TdBA di Purwakarta adalah : berkeadilan, berkelanjutan, dan berkearifan lokal. Yaitu adil terhadap alamnya, terhadap bumi, terhadap seluruh isinya, bahwa bumi atau alam harus diperlakukan dengan bijak dan lestari juga seimbang, berkearifan lokal maksudnya dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada di daerah.

Urgensi TdBA sama dengan Gerakan Aksi Ekologis Manusia yang dilatarbelakangi oleh 3 jurang kesenjangan menurut Prof. Otto Scharmer, author of theory U, yaitu : Kesenjangan Ekologis, Kesenjangan Sosial, dan Kesenjangan Spiritual. (https://ottoscharmer.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun